Telusur.co.id - Ditemukannya delapan juta data pemilih ganda oleh tim khusus yang dibuat koalisi Prabowo Subianto menjadi tanda tanya bagi publik. Karena, kredibilitas penyelenggara pemilu menjadi taruhannya.
Fungsionaris PB HMI Risdianto Pattiwael menyarankan agar seluruh stakeholder seperti KPU, Bawaslu, Kemendagri, DPR dan partai politik duduk bersama menyesalaikan permasalah ini. Jika tidak, Pemilu dan Pilpres akan rendah tingkat kepercayaannya dari rakyat.
“Pileg dan Pilpres bisa teracam gaduh dan sangat resistensi kepercayaan rakyat terhadap semua komponen yang berkaitan,” kata Risdi, sapaan karibnya, kepada telusur.co.id, Jumat (14/9/18).
Menurut Risdi, mencuatnya isu DPT ganda ke publik, menandakan tidak ada komunikasi yang baik antar lembaga terkait. Misal, kata Risdi, parpol mengklaim bahwa DPT ganda sebanyak 6,3 juta, yang awalnya sekitar 25 juta.
“Ini menandakan ada ketidakeseriusan komunikasi yang di bangun antar lembaga-lembaga yang ada,” ujarnya.
Oleh sebab itu, Ia menegaskan, cara penyelesaiaannya tidak lain ialah kerja sama dari semua pihak terkait. “Jika kondisi ini dibiarkan saya cukup prihatin, jangan sampai kepercayaan publik terhadap semua lembaga negara yang ada bisa mengalami resistensi yang berkepanjangan,” tandasnya.[far]