Stok Darah Kosong, Lapas Kelas IIA Subang Gandeng PMI Gelar Donor Darah - Telusur

Stok Darah Kosong, Lapas Kelas IIA Subang Gandeng PMI Gelar Donor Darah

Kepala Lapas Kelas IIA Subang, Kusnali A.MD.I.P. S.Sos

telusur.co.id - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Subang bekerjasama dengan PMI Kab. Subang melaksanakan kegiatan donor darah, digelar di Aula Lapas Kelas IIA Subang, Rabu (21/10/2020).

Dalam kegiatan donor darah tersebut yang pertama mendonorkan darahnya Kepala Lapas Kelas IIA Subang, Kusnali A.MD.I.P. S.Sos disaksikan Wakil Ketua Yansoskesmas PMI Kabupaten Subang dr. Mugia Nugraha, MM yang kemudian di ikuti staf dan karyawan serta warga binaan Lapas Subang.

Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Subang, Kusnali, A.MD.I.P. S.Sos, usai mendonorkan darahnya mengakui jika badan terasa ringan dan sebagai cermin saling membantu terhadap sesama. 

"Mudah - mudahan apa yang kita berikan (donor darah) bersama staf, karyawan dan warga binaan Lapas Subang dapat membantu sesama," imbuhnya.

Kusnali juga menjelaskan terkait kegiatan donor darah tersebut tidak semua karyawan ikut karena di masa pandemik Covid-19, dan juga donor darah ini melibatkan warga binaan.

Jumlah pendonor baik karyawan maupun staf Lapas maupun warga binaan yang terdaftar, sebanyak 25 orang dan itupun setelah dicek kesehatan seluruhnya memungkinkan untuk diambil darahnya. 

Sebanyak 25 orang yang diambil darah tersebut diantaranya 14 orang pegawai lapas, 3 orang staf pegawai lapas dan 8 orang warga binaan.

“Pada kesempatan ini kita melibatkan warga binaan dan semoga rutin setiap 2 bulan 15 hari satu kali, minimal 20 orang kantung donor darah agar bisa membantu sesama dan yang membutuhkan, disarankan untuk datang langsung ke Unit Tranfusi Darah PMI Kabupaten Subang,” katanya.

Wakil Ketua Bidang Pelayanan Sosial dan Kesehatan Masyarakat (Yansoskesmas) PMI Subang, dr.H. Mugia Nugraha, MM merasa gembira dengan mulai adanya dinas, lembaga dan organisasi serta komunitas yang mendonorkan darah. Sebab, sejak pertengahan bulan Ramadan hingga lebaran kemarin selalu kekurangan.

“Di masa pendemi Covid-19, stok darah selalu kosong, sehingga keluarga pasien harus donor keluarga, atau peganti. Kita pun mengingatkan, kalau soal darah yang didonorkan diberikan kembali kepada yang membutuhkan gratis. Hanya saja kalau ada pembayaran itu merupakan biaya penganti pengolahan darah (BPPD) sebesar Rp 360 ribu,“ katanya.

Sebab, dana tersebut untuk biaya proses pengolahan darah dan pemeriksaan di laboratorium untuk memastikan darah tersebut aman dan bermutu. Termasuk komponen alat-alat serta labu yang dananya berasal dari hasil BPPD. 


Tinggalkan Komentar