Sulit Dapatkan Restu, Pengamat : Peluang Ganjar Hanya Cawapres - Telusur

Sulit Dapatkan Restu, Pengamat : Peluang Ganjar Hanya Cawapres

Ganjar Pranowo

telusur.co.id - Ganjar Pranowo digadang-gadang layak jadi capres pada Pilpres 2024. Elektabilitasnya memang mendukung untuk itu.

Dari hasil survei beberapa lembaga survei, Ganjar memang selalu masuk tiga besar. Bahkan elektabilitas Ganjar beberapa kali masuk peringkat satu.

Hanya saja, menurut pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga, Ganjar tampaknya akan sulit mendapatkan partai pengusung. Di partainya saja, Ganjar harus bersaing dengan Puan Maharani, petinggi PDIP dan putri kesayangan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.

"Ganjar harus berjuang dulu mendapatkan kepercayaan Megawati. Hal itu tentu bukan perkara mudah mengingat Puan sejak awal memang sudah disiapkan untuk maju pada Pilpres 2024," ungkap Jamiluddin, Senin.

Karena itu, peluang Ganjar kalau pun diusung PDIP tampaknya hanya cawapres. Ganjar, walaupun elektabilitasnya jauh lebih tinggi, harus berlapang dada mendampingi Puan Maharani. 

Hal itu berpeluang terjadi mengingat PDIP dapat mengusung sendiri pasangan capres dan cawapres pada Pilpres 2024. Itupun kalau Ganjar dapat menjaga elektabilitasnya hingga mendekati pendaftaran capres dan cawapres.

Peluang Ganjar nyalon memang masih terbuka melalui partai nasionalis lainnya. Hanya saja untuk capres tampaknya berat mengingat ketua umum partai nasionalis juga ngebet nyapres.

Golkar atau Gerindra misalnya, tentu akan lebih memilih mengusung ketua umumnya menjadi capres. Ganjar meskipun elektabilitasnya tinggi, peluangnya hanya cawapres. Hal itu pun masih bergantung persetujuan pada partai koalisi yang mengusung.

Partai berbasis Islam juga akan sulit mengusung Ganjar menjadi capres. Sebab, peluang Anies Baswedan dan Ridwan Kamil akan lebih besar daripada Ganjar. Kalaupun Ganjar dilirik Partai berbasis Islam, peluangnya juga paling tinggi hanya cawapres.

"Karena itu, masih terlalu dini untuk menentukan cawapres yang layak mendampingi Ganjar pada Pilpres 2024. Sebab, peluangnya diusung menjadi capres saja masih belum jelas. Hal ini harus disadari siapa saja yang berharap Ganjar menjadi capres pada 2024," tuntas Dekan FIKOM IISIP Jakarta 1996 - 1999. [ham]


Tinggalkan Komentar