Telusur.co.id - Hasil survei lembaga Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menyebutkan partai besutan Megawati Soekarnoputri berpotensi akan menang pada Pemilihan Umum (Pemilu) tahun depan. Jika prediksi tersebut tepat, maka PDIP menjadi partai yang menang dua kali berturut-turut setelah reformasi.
“PDIP potensial partai pertama memenangi pemilu dua kali berturut-turut di era reformasi,” kata peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby dalam rilis survei di Jakarta, Rabu (12/9/18)
Survei LSI Denny JA digelar pada 12-19 Agustus 2018 dengan jumlah 1.200 responden. Metodologi yang digunakan ialah Multistage Random Sampling. Dan, wawancara dilakukan tatap muka. Margin of error dari survei kurang lebih 2,9 persen. Lalu, pertanyaan yang diajukan yaitu, jika ‘Pemilu dilakukan hari ini, partai apa yang akan dipilih?’.
Alasan potensi menang Pileg, kata Adjie, PDIP menjadi partai yang dipilih dengan perolehan suara 24,8 persen. Kemudian, disusul Gerindra sebanyak 13,1 persen, Golkar 11,3 persen, PKB 6,7 persen, Demokrat 5,2 persen, PKS 3,9 persen, PPP 3,2 persen. Selanjutnya, Nasdem 2,2 persen dan sisanya memilih partai lain. Masing-masing dipilih responden dengan jumlah di bawah dua persen
Adjie menerangkan, potensi partai berlambang Banteng itu unggul, karena terasosiasi dengan capres petahana Joko Widodo. Selain, faktor kepemimpinan Megawati yang dinilai kuat juga menjadi penyebab potensi kemenangan tersebut. Sedangkan Gerindra, kata Adjie, bisa bertengger pada peringkat kedua, lantaran faktor Prabowo Subianto yang maju sebagai calon presiden.
Jika benar PDIP pada Pileg unggul di Pileg 2019, menurut Adjie, kemenangan itu menjadi catatan baru sejarah bagi parpol di Indonesia.
Adjie menerangkan, sejak 1999 lalu, partai pemenang setiap periodenya selalu berganti. Dan, belum ada partai yang menang dua kali berturut-turut.
Tak hanya itu, Gerindra juga menorehkan sejarah jika berada di peringkat kedua. Selama ini, hanya PDIP dan Golkar yang selalu memastikan posisinya di peringkat kedua.[far]