telusur.co.id - Pengamat politik citra institue Efriza, menilai pertemuan Menteri Koperasi dan UKM Budi Arie Setiadi, dengan Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) bukan sekadar menjalin silaturahmi semata.
Menurutnya, pertemuan yang terjadi di kediaman Jokowi di Solo, pada 28 Januari itu tak terlepas dari pembicaraan perkembangan situasi politik terkini.
Terutama terkait dengan dugaan keterlibatan Budi Arie dalam kasus judi online, di mana pertemuan tersebut diyakini sebagai upaya meminta perlindungan dari Jokowi kepada Ketua Umum DPP Projo itu.
"Budi Arie diyakini mencoba untuk meminta arahan, nasehat, dan memungkinkan perlindungan terhadap Jokowi. Hal ini terkait kondisi politik dan dirinya," kata Efriza kepada telusur.co.id, Jumat (31/1/2025).
Meski Jokowi tak lagi menjabat sebagai Presiden, Eks Menkominfo itu diyakini masih mengganggap Jokowi memiiki power untuk memberikan perlindungan kepada dirinya dalam tiga hal.
"Diyakini memungkinkan Budi Arie meminta perlindungan dan bantuan kepada Jokowi, karena tiga hal," ucapnya.
Hal pertama menurutnya, ia meminta Jokowi turut membantu menyelamatkan dirinya yang sedang terancam direshuffle dalam kabinet Prabowo-Gibran.
"Minimal ia digeser posisinya dari jabatannya saat ini. Sebab banyak masyarakat yang menunjukkan ketidakpuasan terhadap Budi Arie dalam mengelola koperasi, sehingga ia dianggap menteri yang mesti direshuffle, apalagi jelas di mata masyarakat Budi Arie menjadi menteri selama ini hanya karena "give away" karena dia telah membantu pemenangan Jokowi melalui Projo," ujarnya.
Selanjutnya hal kedua kata Efriza, ia diyakini turut meminta nasehat, arahan dan perlindungan kepada Jokowi karena dirinya sedang berproses hukum dalam empat kasus di Kominfo, juga ia diperiksa dalam untuk penuntasan kasus judi online yang melibatkan pegawai kementerian komdigi.
Sedangkan yang ketiga, "gongnya", diyakini tidak punya kedekatan personal yang amat baik kepada Presiden Prabowo lantaran pernah membuat kegaduhan pasca Pilpres 2019
"Karena ia pernah membuat terjadinya kisruh dan seolah mengumbar "konflik personal dan organisasi" dengan Prabowo ketika Budi Arie dan Projo menolak Prabowo dijadikan menteri di era pemerintahan Jokowi pasca pilpres 2019 lalu," katanya.
Oleh karena itu, wajar menurutnya jika Budi Arie meminta perlindungan kepada Jokowi lantaran nasibnya di kabinet diambang ketidakpastian dan berpotensi ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus judi online oleh KPK.
"Sehingga jelas, Budi Arie khawatir nasib jabatannya akan hilang, dan ia dapat menjadi tersangka, maupun berada di 'hotel prodeo' jika Jokowi tak turun tangan "cawe-cawe" untuk menyelamatkan karir politiknya dan kehidupan pribadinya. Oleh sebab itu, Budi Arie memilih sikap solid bersama Jokowi, menemui Jokowi," demikian Efriza.[Fhr]
Laporan: Dhanis Iswara