Terima Kunjungan SD Mentari, Francine Widjojo Contohkan Traktir Kucing Jalanan - Telusur

Terima Kunjungan SD Mentari, Francine Widjojo Contohkan Traktir Kucing Jalanan

Francine Widjojo, menerima kunjungan murid-murid SD Mentari Intercultural School Jakarta (MISJ) di DPRD Provinsi DKI Jakarta. foto ist

telusur.co.id - Anggota Komisi B DPRD Provinsi DKI Jakarta Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dan Juru Bicara Perlindungan Hewan PSI, Francine Widjojo, menerima kunjungan murid-murid SD Mentari Intercultural School Jakarta (MISJ) di DPRD Provinsi DKI Jakarta. Dalam kunjungan itu, para murid menanyakan program-program Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terkait kesejahteraan hewan, baik aturan, pelaksanaan, sampai kendalanya.

Francine menjelaskan perlunya menambah jumlah sterilisasi untuk mengendalikan populasi hewan terlantar di Jakarta, khususnya kucing, dan karenanya Fraksi PSI Jakarta memperjuangkan anggarannya di tahun 2025.

“Fraksi PSI Jakarta berhasil menambah kuota sterilisasi kucing lokal gratis menjadi 21.000 ekor di tahun 2025. Sebelumnya hanya 9.000 kucing di tahun 2024. Karena memindahkan kucing bukan solusi, tapi bisa traktir kucing jalanan dengan sterilisasi untuk mengendalikan populasinya, supaya Jakarta menjadi kota global yang ramah hewan,” papar Francine.

Menurutnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meningkatkan kesejahteraan hewan di Jakarta dengan pengendalian populasi melalui sterilisasi kucing lokal gratis, vaksinasi Hewan Penular Rabies (HPR) gratis untuk mempertahankan Jakarta bebas rabies 20 tahun terakhir, hingga layanan kesehatan hewan oleh Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan).

Salah satu pertanyaan dari siswa dan siswi Mentari Intercultural School Jakarta adalah mengapa isu kesejahteraan hewan penting untuk diperhatikan.

“Kesehatan hewan berkaitan erat dengan kesehatan manusia. Misalnya populasi kucing berkurang, malah populasi tikus yang bertambah dan bisa berbahaya karena potensi penyakit leptosprirosis,” jawabnya.

Francine juga menerangkan perlunya peningkatan layanan kesehatan hewan yang terjangkau aksesnya oleh warga Jakarta, seperti diadakan layanan gawat darurat 24 jam di Puskeswan Ragunan dan puskeswan seharusnya tersedia pada tiap kota administrasi Jakarta. Juga rumah sakit hewan milik pemerintah yang sudah dibangun di daerah lain, yaitu Jawa Barat dan Jawa Timur, namun Jakarta sebagai ibukota justru belum ada.

Selanjutnya, ia juga menyorot kurangnya ruang publik yang ramah hewan di Jakarta dan mengapresiasi ketertarikan murid-murid MISJ yang memilih topik kesejahteraan hewan. Sebelumnya, Francine juga mendampingi murid-murid MISJ mengunjungi Shelter Hewan Jakarta di Puskeswan Ragunan untuk mempelajari penanganan hewan terlantar di Jakarta. 

Kunjungan itu ditutup dengan keliling Balai Kota Jakarta dan para murid antusias ketika dicontohkan traktir kucing jalanan dengan stray feeding yang tetap menjaga kebersihan lingkungan. [ham]


Tinggalkan Komentar