telusur.co.id - Wakil Ketua MPR RI Ahmad Muzani menghadiri sekaligus menjadi pemateri utama dalam gelar acara Sosialisasi Empat Pilar MPR RI (Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika) kerjasama MPR dengan Sekolah Tinggi Ekonomi Islam Al-Arsyadi Kalimantan Timur, di Aula Pertemuan, Kompleks Ponpes Al-Arsyadi, Senin (31/7/2023).
Kepada seluruh santri dan santriwati Ponpes Islam Al Arsyadi sebagai peserta sosialisasi, Ahmad Muzani mengungkapkan bahwa Empat Pilar itu adalah Empat Pilar bernegara sebagai penyangga seluruh bangsa ini dalam bernegara.
"Empat pilar ini adalah satu kesatuan, tidak bisa tiga pilar apalagi hanya satu. Seperti sebuah bangunan, dia akan kuat jika ditopang empat pilar. Jika hanya tiga atau satu, bangunan itu akan mudah roboh," ujar Pimpinan MPR dari Partai Gerindra ini.
Lebih jauh, Ahmad Muzani menjabarkan, pilar pertama Pancasila. Sebagai rumusan dalam bernegara yang telah disepakati para pendiri bangsa, Pancasila memastikan bahwa kehidupan seluruh anak bangsa Indonesia, tetap dalam ideologi Pancasila.
"Pancasila itu adalah rumusan tengah kesepakatan para pendiri negara kita untuk mendirikan Indonesia, yang lahir dari hasil perdebatan yang panjang para bapak bangsa. Ada yang menginginkan negara didasarkan pada nasional sekuler tanpa perlu sentuhan agama. Di satu sisi berpendapat negara harus berdasarkan Islam, karena mayoritas pemeluk Islam. Dari hasil pemikiran yang dalam dan panjang, keluarlah Pancasila sebagai jalan tengah sebagai dasar kita dalam bernegara," papar Sekretaris Jenderal Partai Gerindra ini.
Yang kedua, lanjut Ahmad Muzani, ada UUD NRI Tahun 1945 atau konstitusi yang merupakan sebuah rancang bangun aturan dasar yang ada di Indonesia. Pasal-pasal dalam UUD itu, diterjemahkan dalam aturan turunannya yakni UU yang kemudian dilaksanakan dalam berbagai bidang kehidupan bernegara dan bermasyarakat.
"Pelaksanaan atau mewujudkan amanah dari UUD itu menjadi tantangan tersendiri bagi pemimpin bangsa sebagai pengelola negara. Contohnya bagaimana melaksanakan UUD Pasal 33 yang menyebutkan bahwa bumi, air dan seluruh kekayaan yang terkandung di dalamnya, digunakan sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat, sehingga benar-benar memberikan keadilan dan kemakmuran secara nyata," imbuhnya.
Ditegaskan Ahmad Muzani, itulah betapa sangat pentingnya para santri yang juga sebagai generasi muda bangsa, harus berperan aktif mensukseskan sekaligus memberikan suara dengan benar dan bijak dalam proses demokrasi lima tahunan, yang akan dihadapi bangsa ini pada tanggal 14 Februari 2024. Proses dimana bangsa Indonesia harus mencari pemimpin yang bisa mewujudkan amanah konstitusi yakni, menciptakan rakyat yang adil dan makmur.
"Dalam proses demokrasi itu, selain akan mendapatkan pemimpin nasional yang amanah dan tangguh, rakyat akan mendapatkan juga Wakil Rakyat baik pusat, provinsi atau kabupaten dan kota yang juga amanah. Karena merekalah yang nantinya, akan menjadi mitra pemerintah dalam membuat dan mengesahkan UU, menyusun anggaran dan melakukan pengawasan jalannya pemerintahan sesuai amanah UUD," terangnya.
Intinya, lanjut Ahmad Muzani, dalam bernegara dan melaksanakan Empat Pilar, ujungnya adalah persatuan dan kebersamaan. Sebab, tanpa itu semua bangsa ini akan sangat mudah tercerai berai dan segala aktifitas dalam mengisi pembanguan bangsa tidak akan berjalan.
"Coba pikirkan, kita ini bisa duduk ditempat ini, bisa dengan tenang belajar, orang tua kalian bisa ke sawah atau kebun, bisa ke kantor bisa mengajar, bisa ngaji, bisa ke masjid karena ada persatuan, karena ada kebersamaan, karena ada kerukunan yang ujungnya adalah perdamaian, yang ujungnya adalah ketenangan," tegasnya.
Ahmad Muzani mengajak seluruh peserta sosialisasi untuk bersyukur di Indonesia, masih terjaga persatuan, persaudaraan dan kerukunan sehingga tercipta keamanan.
"Karena itu, saya mengajak suasana damai harus sama-sama kita jaga mulai saat ini, pra dan pasca pelaksanaan Pemilu 2024, sebab itu merupakan tanggung jawab bersama. Saya datang jauh-jauh dari Jakarta ke sini, hanya ingin membawa pesan ini, pesan persatuan untuk saudara-saudaraku di Kalimantan Timur," tandasnya.
Sosialisasi Empat Pilar sendiri berlangsung lancar, turut hadir dalam acara, Wakil Ketua DPRD Kalimantan Timur Ir. H. Seno Aji, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kutai Kertanegara Alif Turiadi, Pemimpin Yayasan Ponpes Al-Arsyadi Abuya KH. Saifuddin Marzuki dan Ketua Sekolah Tinggi Ekonomi Islam Al-Arsyadi.[]