telusur.co.id - Anggota Komisi VI DPR Herman Khaeron mempertanyakan sistem investasi yang dilakukan pemerintah China di era kepemimpinan Jokowi, jika masyarakat Indonesia hanya jadi penonton di tanah kelahirannya sendiri.

"Untuk apa investasi China jika : 1. Sumber daya alam disediakan Indonesia, 2. Mesin dan peralatan cina, 2. Tenaga kerja cina, 3. Nilai tambah diambil cina, 4. Keuntungan diambil cina," kritik Herman melalui media sosialnya, Senin.

Sementara jika terjadi masalah lingkungan dan sosial yang serahkan ke pemerintah Indonesia. "Masalah linkungan Indonesia. Pasar Indonesia. Ruwet," katanya.

Seperti diketahui, Ratusan Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China masuk ke wilayah Pulau Bintan, Kepulauan Riau (Kepri), melalui Bandara Raja Haji Fisabilillah (RHF) Tanjung Pinang, Sabtu (8/8)

Mereka tiba menggunakan pesawat Qingdao Airlines yang mendarat sekitar pukul 14.20 WIB, Sabtu (8/8).

Sebelumnya juga 500-an TKA China masuk ke Indonesia pada awal Juli untuk bekerja pada proyek Smelter Nikel di Morowali dan Weda Bay.

Mengutip data remitansi yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia (BI), Minggu (9/8), total transfer uang yang dilakukan pekerja asing asal China ke penerima di negara asalnya mencapai USD 213 juta atau setara Rp 3,08 triliun pada tahun 2019. [ham]