Vaksin Gratis, Anis Matta dan Fahri Hamzah Puji Kebijakan Jokowi - Telusur

Vaksin Gratis, Anis Matta dan Fahri Hamzah Puji Kebijakan Jokowi


telusur.co.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan vaksin Covid-19 akan diberikan secara gratis kepada masyrakat. Ia menyampaikan program vaksinasi yang akan diselenggarakan di Indonesia ini sama sekali tidak akan dikenakan biaya. 

Keputusan ini diambil setelah menerima berbagai masukan dari masyarakat serta melakukan kalkulasi ulang mengenai keuangan negara.

Jokowi juga memastikan akan menjadi penerima pertama vaksin Covid-19 di Indonesia. Hal ini dilakukan untuk memberikan kepercayaan dan keyakinan kepada masyarakat bahwa vaksin Covid-19 yang digunakan aman.

"Saya juga ingin tegaskan lagi nanti saya yang akan menjadi penerima pertama divaksin pertama kali," kata Jokowi, Rabu (16/12/2020).

Menanggapi hal ini, Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Anis Matta mengapresiasi langkah Presiden Jokowi menggratiskan vaksin untuk masyarakat sebagai upaya menghadapi pandemi Covid-19.

"Saya mengapresiasi kebijakan vaksin gratis untuk menghadapi pandemi Covid-19. Dalam situasi seperti sekarang ini, vaksin adalah barang publik yang harus dikelola dengan prinsip kemaslahatan dan keadilan.," kata Anis Matta dalam keterangannya, Kamis (17/12/2020).

Menurut Anis Matta, dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini negara harus hadir, salah satunya dengan memberikan vaksin gratis. Karena jika tidak diberikan gratis kepada seluruh rakyat Indonesia, akan membuat sekat-sekat di masyarakat.

Sebab, dalam situasi saat ini, tidak banyak masyarakat yang mampu membeli vaksin, sehinggga negara harus hadir dan tidak ada diskriminasi dalam program vaksinasi.  

"Jadi jangan sampai rakyat tersekat-sekat dan terdiskriminasi dalam akses terhadap vaksin. Negara harus hadir," tegas Anis Matta..

Hal senada disampaikan Wakil Ketua Umum  Partai Gelora Indonesia Fahri Hamzah. Fahri bahkan memuji sikap baik yang ditunjukkan Presiden Jokowi dalam memutuskan menggratiskan program vaksinasi untuk mengatasi pandemi Covid-19 agar segera berakhrir.

Sikap Jokowi menyatakan akan menjadi orang pertama yang akan disuntik vaksin Sinovac dari China, menurut Fahri, memberikan kemantapan hati buat masyarakat Indonesia, jika vaksin tersebut benar-benar aman unuk digunakan masyarakat. 

"Presiden (Jokowi, red)  sudah menjamin itu luar biasa. Presiden menjadi orang pertama di vaksin itu luar biasa. Dan kita harus bersyukur, kalau seluruh rakyat akan digatiskan penyuntikan vaksi ini. Perlu diberi tahu, bahwa sikap yang baik dari Presiden jadi orang yang pertama yang disuntikkan, menurut saya, ini memberikan keyakinan kemantapan hati bagi rakyat, bahwa yang akan disuntik adalah obat yang aman bagi masyarakat," kata Fahri.  

Fahri berharap pemerintah segera menyusun jadwal program vaksinasi tersebut, kapan jadwal penyuntikan vaksin mulai dilakukan. Hal itu agar masyarakat punya perencanaan untuk mengatur jadwalnya, sehingga ketika akan disuntik tidak dalam berpergian atau berkegiatan lainnya. 

"intinya, perlu dijelaskan jadwalnya ke masyarakat, sehingga masyarakat punya waktu mengatur hari-hari mereka kedepan. Vaksin ini menentukan sekali dan membuat mereka menjadi tahu, bahwa vaksin membuat kekebalan mereka," katanya.

Dengan jadwal yang terukur ini, lanjut Fahri, maka semua masyarakat Indonesia mengetahui kapan dirinya akan divaksinasi, sehingga penyuntikan vaksin secara massif ini akan berhasil dan dampaknya pandemi Covid-19 bisa segera berakhir.  

Fahri menambahkan, yang tidak kalah penting yang harus dijelaskan pemerintah, meskipun vaksin Sinovac bakal digratiskan ke masyarakat dan Presiden Jokowi menjadi orang pertama yang disuntik vaksin tersebut, adalah masalah kehalalan vaksin Sinovac asal China tersebut.

"Jadi ada isu lain yang tak kalah penting yang perlu digarisbawahi adalah bahwa masyarakat Indonesia sebagian besar yang muslim. Vaksin ini halal atau tidak, itu akan jadi perdebatan terus. Nah, Wakil Presiden Ma'ruf Amin sebagai mantan Ketua MUI harus memberikan jaminan, bahwa vaksin itu (Sinovac, red) halal," tegas Wakil Ketua Umum Partai Gelora Indonesia.  

Seperti diketahui, meski vaksin Sinovac bakal digratiskan untuk masyarakat, namun, belum diketahui berapa banyak masyarakat yang akan menerima vaksin gratis ini mengingat hanya dibutuhkan minimal 70 persen penduduk yang harus divaksin untuk mencapai herd immunity.

Vaksin Covid-19  pertama yang dipesan oleh Pemerintah Indonesia dari China  sebanyak 1,2 juta dosis vaksin telah sampai di tanah air pada Minggu (6/12/2020), pukul 21.23 WIB. Vaksin buatan Sinovac itu dibawa dari Beijing, China dengan menggunakan pesawat Garuda Indonesia GIA 810 777-300ER.

Vaksin Sinovac ini merupakan satu dari enam vaksin yang memang sudah dipesan oleh Pemerintah. Pemerintah pun sudah melakukan uji coba vaksin ini pada beberapa relawan.

Berdasarkan surat dengan nomor HK.01.07/Menkes/9860/2020 pada 3 Desember 2020, tentang penetapan jenis vaksin untuk vaksinasi Covid-19, menetapkan beberapa jenis vaksin yang akan digunakan sebagai vaksinasi.

Enam jenis tersebut produksi dari PT Bio Farma, AstraZeneca, Sinopharm, Moderna, Pfizer Inc and Biontech serta Sinovac Biotech Ltd.

Pemerintah juga masih upayakan 1,8 juta dosis vaksis Covid-19 yang akan tiba pada awal Januari 2021. Selain vaksin dalam bentuk jadi, pada Desember ini juga akan tiba 15 juta dosis vaksin.

Selain itu pada Januari 2021, juga akan datang 30 juta dosis vaksin dalam bentuk bahan baku curah yang akan diproses lebih lanjut oleh Bio Farma.

Meskipun vaksin telah tiba, program vaksinasi Covid-19 masih belum dapat dilaksanakan. Sebab vaksin tersebut masih memerlukan tahapan-tahapan lainnya dari BPOM sebelum vaksinasi dapat dimulai atau diedarkan, termasuk juga mendapatkan sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).


Tinggalkan Komentar