telusur.co.id - Wakil Bupati Subang, Agus Masykur Rosyadi, didampingi Kasatpol PP dan Damkar, juga Camat Kalijati, dalam rangka mensosialisasikan pemindahan TPA Panembong ke Tempat Pengelolaan Sampah (TPS) Jalu pang Kalijati, turun langsung (Jemput Bola) mengunjungi masyarakat Dusun Tenjo Laut Desa Jalupang Kecamatan Kalijati Kabupaten Subang digelar di sekretariat Karang taruna Tenjo Laut.
Sosialisasi tersebut bertujuan agar masyarakat disekitar TPS Jalupang mendapatkan informasi utuh tidak simpangsiur dan tidak termakan isu yang tidak benar.
Dikatakan Wabup Agus Masykur , kepindahan TPA ke Tempat Pengelolaan Sampah (TPS) yang baru dilatarbelakangi karena TPA Panembong untuk sekarang ini kondisinya sangat mengkha watirkan dengan over load sampah yang menumpuk disana.
Sehingga bila dibiarkan akan semakin menimbulkan masalah seperti yang telah terjadinya sampah terbawa arus sungai Cilamatan sehingga mencemari bahkan menimbun dan merusak areal pesawahan, adanya longsor sampah karena sudah over load dan kebakaran di TPA Panembong.
"Ya karena TPA Panembong sudah tidak layak lagi dengan luas TPA hanya 6 ha dengan kontur tanahnya labil," kata Wabup.
Menurut Wabup Agus Masykur, bahwa Tempat pengelolaan Sampah (TPS) yang baru ini di Jalupang, terpilih karena asas kedaruratan mengingat TPA panombong overload dan lokasi TPS Jalupang tersebut lokasinya memungkinkan dijadikan TPS dengan mempertimbangkan berbagai aspek diantaranya jauh dari pemukiman, menggunakan tanah perhutani dan akses menuju lokasi TPS tidak akan mengganggu pemukiman warga sekitar.
Selain itu Agus Masykur juga menegaskan bahwa pihak Pemerintah Daerah sudah berkoordinasi dengan Perhutani tentang penyediaan lahan peruntukan TPS, yang mana TPS tersebut merupakan TPS yang kemudian akan menggunakan teknologi dalam pengelolaan sampah tersebut oleh pengusaha atau perusahaan swasta.
Sampah yang masuk ke TPS akan diolah menjadi barang ataupun hal-hal yang berman faat, contoh yang akan dikembangkan pengelolan sampah tersebut yaitu sampah menajdi listrik.
Dihadirkan dalam sosialisasi narasumber dari PT. MKS yang tertarik untuk pengelolaan TPS Jalupang dengan menggunakan teknologi yang mana sampah akan menjadi sumber energy listrik Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa)
Meski nantinya akan menggunakan teknologi tinggi Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa). Sampah-sampah yang datang akan diolah dengan cara dibakar pada temperature tinggi di atas 900 derajat celcius. Berdasarkan perhitungan, dari 500 – 700 ton sampah atau 2000-3000 m3 sampah perhari akan menghasil kan listrik dengan kekuatan 7 megawatt.
PLTSa dengan bahan bakar sampah merupakan salah satu pilihan strategis dalam menanggulangi masalah sampah di berbagai kota besar di Indonesia dan pada khususnya di Subang.
Kendati demikian harapan masyarakat dalam pertemuan tersebut bahwa dengan adanya pembangunan TPS dapat membuka lowongan pekerjaan masyarakat dan turut mensejahterakan warga sekitar.
Selain itu dibangunya TPS di Jalupang diharpakan diharapkan masyarakat, insfrastruktur akses jalan, perhatikan dampak lingkungan serta perhatikan aturan dan kajian dalam rencana pembangunan TPS tersebut. [ham]
Laporan Deny Suhendar