telusur.co.id - Menutup rangkaian kunjungan kerja di Bratislava, Wakil Presiden Ma'ruf Amin bertemu dengan Presiden Slovakia Zuzana Caputova pada Senin, waktu setempat. Sejumlah isu yang dibicarakan, di antaranya mengenai keberadaan masjid untuk umat Islam di negara berpenduduk 5,5 juta jiwa itu.
Sebelum bertemu Presiden Zuzana, Wapres Ma'ruf Amin disambut pasukan khusus dengan seragam khas berwarna biru dan abu-abu. Usai pertemuan yang berlangsung sekitar setengah jam itu, Ma'ruf memberikan keterangan ke awak media.
Di antaranya yang dibahas dengan Presiden Zuzana adalah isu perdamaian dunia. Kemudian Ma'ruf juga menyampaikan soal agenda dialog lintas iman atau agama yang digelar di Bratislava.
"Dan terus terang (saya sampaikan) warga kita (Indonesia) yang muslim belum punya masjid di sini," kata Wapres Ma'ruf Amin.
Ma'ruf mengatakan, Presiden Zuzana merespons soal keberadaan masjid tersebut. Presiden Zuzana mengatakan bahwa syarat untuk mendirikan masjid di sana adalah adanya 50 ribu umat Islam.
Jauh berbeda dengan izin pembangunan rumah ibadah di Indonesia, yang hanya butuh tanda tangan 90 orang umat beragama saja.
Di pertemuan itu, Ma'ruf juga membahas soal perang yang masih terjadi di Ukraina. Kemudian juga pertempuran di Gaza, Palestina.
Ma'ruf mengatakan bahwa sikap Indonesia terkait konflik di Gaza adalah mendorong solusi permanen berupa Two State Solution. Namun dari pihak Slovakia, masih menganggap bahwa Hamas itu adalah teroris.
Saat bertemu dengan Presiden Zuzana, Ma'ruf juga menyampaikan soal kerja sama di bidang ekonomi. Kemudian juga tentang energi baru dan terbarukan, energi hijau, serta bidang pertahanan. Untuk sektor pertahanan, saat Indonesia menjadi eksportir amunisi ke Slovakia.
Sebelum bertemu dengan Presiden Zuzana, Ma'ruf Amin menggelar pertemuan dengan Deputi Perdana Menteri Slovakia sekaligus Menteri Keuangan Slovakia Denisa Sakova.
Pada pertemuan ini, Ma'ruf di antaranya bicara soal tenaga kerja.
Dalam beberapa waktu terakhir, jumlah pekerja migran Indonesia (PMI) di Slovakia bertambah signifikan. Umumnya bekerja di industri otomotif. Ma'ruf mengatakan Indonesia saat ini fokus mencetak tenaga kerja terampil. "Mereka (pemerintah Slovakia) memang memerlukan tenaga kerja dan mereka merespons itu," pungkas Ma'ruf.
Dalam beberapa hari terakhir, Ma'ruf Amin melawat di dua negara di Eropa. Sebelum di Slovakia, Ma'ruf Amin berkunjung di Athena, Yunani. Setelah dari Slovakia, Ma'ruf Amin berkunjung ke Malaysia.[Fhr]