telusur.co.id - Himpunan Mahasiswa Administrasi Publik Fisip Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) menggelar Webinar Nasional yang bertajuk “Geber Gen-Z Bersaing Dengan Kompetisi Global di Era Disruptif”, Menentukan format terbaik yang melihat secara komprehensif bagaimana peran ideal Kaum Gen-Z terkhusus mahasiswa dalam menghadapi perkembangan dan perubahan yang sangat pesat yang mengharuskan kita agar mampu membuka diri terhadap persaingan yang terjadi di era disruptif, Rabu (16/2/22).

Dalam webinar ini, Menteri Parawisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Republik Inodonesia Sandiaga Salahudin Uno, menjadi Keynote Speaker. Hadir juga Septa Chandra yang menjadi Narasumber dan Wakil Rektor 4 UMJ,  Dr. Izzatusolekha, M.Si selaku Ketua Program Study, Dr. Mustadin Taggala, M.Si dan Kabag Humas Deputi Pengembangan Pemuda, Dinno Ardiansyah sebagai Co-Founder Cenntenial-Z. 

Perlu diketahui Webinar ini mengambil 3 perspektif yaitu dari Pemerintahan, Aktivis dan Akademisi. 

Dalam sambutannya Izzatusolekha mengatakan, era llobalisasi telah menjadi tantangan tersendiri bagi kita sehingga kita harus siap dengan tantangan era globalisasi saat ini. 

"Anak muda sebagai generasi bangsa tentu harus mampu menjadi garda terdepan untuk mempersiapkan diri agar kita mampu menjadi pemain, bukan hanya penonton,” ujar Izzatusolekha.
  
Menparekraf Sandiaga Salahudin Uno berpesan, memasuki abad ke -21, teknologi digital semakin cepat dan efektif sehingga perusahan kedepan membutuhkan sumber daya talenta digital untuk terus membangun industri digital yang semakin baik dan besar. 

"Dengan ini generasi muda diharapkan mampu menguasai era industri saat ini agar mampu membuka lapangan kerja dengan seluas-luasnya. Semangat untuk generasi muda Indonesia selamat berkarya dan berinovasi,” kata Sandiaga.

Sementara, Ketua Pelaksanana Wildan Mutaqin mengungkapkan, kegiatan webinar nasional ini dilaksanakan untuk mereka yang merasa anak muda dan punya harapan besar terhadap kemajuan bangsanya, yang memilik peran penting terhadap kompetisi global untuk menopang kemajuan sebuah negara dalam melakukan Gebrakan.

Pada kesempatan kali ini Narasumber pertama Mustadin Taggala mengatakan, diskusi ini sangat menarik karena membahas generasi milenial sebagai generasi bangsa. 

"Dan tantangan kita hari ini di era digital untuk menangkal hoaks yang akan menjadi penghambat soliditas kebangsaan kita,” terangnya.
 
Narasumber kedua Dinno Ardiansyah menjelaskna, anak muda diciptakan untuk menjadi orang gila. Yang dimaksud gila adalah untuk berupaya merubah bangsa dan dunia serta berperan dalam transformasi sosial.

Sedangkan narasumber ketiga Septa Chandra mengatakan, generasi sekarang bisa disebut sebagai generasi Gold (Emas) yang siap memberikan perubahan Indonesia di masa yang akan datang untuk mampu bersaing secara global dengan persiapan kompetensi yang matang. 

"Agar bisa menjadi pemain sesungguhnya, maka kita harus selalu upaya dan mengupayakan,” ungkapnya. 

Abdul Rahman sebagai Moderator dalam webinar ini menyimpulkan, kebijakan-kebijakan publik yang mendorong perkembangan kemajuan pemuda itu sangat perlu dijadikan aspek serius oleh pemerintah, dan juga untuk mendorong pemuda menjadi wirausaha. 

"Pemuda bukan hanya digeber, namun harus di-gasspol untuk bermimpi setinggi mungkin dan menjadi gila yang Out Of The Box," kata dia menutup diskusi. [Fhr]