telusur.co.id - Pelaksanaan wisuda ke-242 Universitas Airlangga (UNAIR) menjadi momen bahagia bagi para wisudawan. Momen bahagia tersebut juga dirasakan oleh Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Blitar, AKBP Wiwit Adisatria yang resmi menjadi wisudawan bersama dengan sang istri, Angga Atma Proboningrum.
Keduanya mengikuti kegiatan wisuda yang terlaksana pada Sabtu (15/6/2024) di Airlangga Convention Center (ACC), Kampus MERR-C UNAIR. AKBP Wiwit berhasil menuntaskan pendidikan S3 Pengembangan Sumber Daya Manusia bersamaan dengan sang istri yang lulus dari program magister S2 Pengembangan Sumber Daya Manusia.
“Perasaan kami pastinya senang dan bangga bisa menjadi bagian dari Universitas Airlangga dan melaksanakan wisuda bersama. Kami juga akan bergabung dengan Ikatan Alumni UNAIR. Jadi, tentunya menjadi suatu kebanggaan tersendiri bagi kami berdua,” tutur AKBP Wiwit.
Motivasi Melanjutkan Pendidikan
AKBP Wiwit menuturkan bahwa awalnya dirinya berniat mendaftarkan diri ke instansi lain karena sedang melaksanakan tugas dinas di Kalimantan Timur. Namun, pada awal 2020, ia ditugaskan untuk dinas ke Jawa Timur dan memilih UNAIR karena ingin mengembangkan ilmu pada bidang pengembangan sumber daya manusia (PSDM).
“Karena diberikan kesempatan untuk dinas di Jawa Timur, saya memutuskan untuk mengembangkan kapasitas dan ilmu yang saya miliki dengan mendaftar program doktor di S3 PSDM UNAIR. Setelah menjalani prosesnya, saya merasa banyak pengetahuan baru yang saya dapat berkat bertemu dengan orang hebat lainnya di Universitas Airlangga,” ucapnya.
AKBP Wiwit kemudian bercerita bahwa, dirinya banyak belajar berkat bertemu dengan pejabat dan pengusaha lainnya yang sama-sama melanjutkan pendidikan di S3 PSDM UNAIR. Hal tersebut, lanjutnya, menjadi hal yang sangat disyukuri. Karena, berkat mendaftar program doktor, ia mendapat banyak ilmu dan pelajaran baru yang bermanfaat pada masa depan.
Mengatasi Tantangan Kesibukan.
AKBP Wiwit mengakui bahwa tantangan terbesar selama menjadi kuliah sembari bekerja adalah manajemen waktu.
“Tentunya membagi waktu itu menjadi tantangan tersendiri. Saya pernah tidur di pom bensin karena kegiatan di kantor cukup padat dan harus berdiskusi dengan mentor pembimbing untuk menyelesaikan tugas perkuliahan,” tambah AKBP Wiwit.
Pengorbanan tersebut tidak serta-merta membuat AKBP Wiwit menyerah untuk melanjutkan pendidikan. Ia berhasil memenuhi janjinya untuk menyelesaikan penelitian sebelum dilantik menjadi Kapolres Blitar. Ia menuturkan bahwa, tantangan yang ia lalui selama di UNAIR merupakan sebuah pengorbanan yang sebanding dengan ilmu dan pengalaman yang didapatkan.
“Tantangan dan hambatan pasti akan selalu ada, tetapi yang terpenting adalah kita tidak boleh menyerah. Kita harus terus berusaha dan bergerak menyelesaikan apa yang sudah kita mulai di awal, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam menghadapi kehidupan perkuliahan,” tukasnya.
Tak lupa, AKBP Wiwit dan istri mengucapkan selamat kepada seluruh lulusan UNAIR pada Wisuda ke-242 kali ini. Mereka berharap ilmu yang para wisudawan dapatkan bisa bermanfaat bagi masyarakat luas. (ari)