telusur.co.id - Juru bicara Angkatan Bersenjata Yaman, Brigjen Yahya Saree, Senin (6/11/23), mengumumkan peluncuran sejumlah drone dalam beberapa jam terakhir terhadap berbagai sasaran sensitif Israel di wilayah pendudukan Palestina.
Dikutip Al Mayadeen, Senin (6/11/23), Saree menyebutkan bahwa serangan itu antara lain mengakibatkan terhentinya selama beberapa jam pergerakan di beberapa pangkalan dan landasan udara yang menjadi target serangan.
Dia menekankan bahwa Angkatan Bersenjata Yaman “akan terus melakukan operasi militer yang lebih kualitatif, untuk mendukung rakyat Palestina, dan sebagai tanggapan atas seruan rakyat Yaman sendiri, hingga kebrutalan dan agresi Israel di Jalur Gaza terhenti”.
Sanaa melancarkan beberapa operasi militer terhadap Israel dengan meluncurkan sejumlah rudal balistik dan rudal jelajah serta drone kamikaze ke sasaran-sasaran militer Israel yang vital dan strategis di permukiman Eilat dan Negev, di selatan Palestina pendudukan.
Beberapa hari lalu, gerakan Ansar Allah Yaman juga telah bersumpah untuk terus melakukan serangan rudal dan drone secara lebih keras, dan menekankan bahwa hal ini akan terus berlanjut “sampai agresi Israel di Jalur Gaza berhenti”.
Seorang anggota Dewan Tinggi Politik Yaman, Muhammad Ali Al-Houthi, memastikan Angkatan Bersenjata Yaman memiliki “persiapan penuh untuk Palestina dan melawan Israel.”
Al-Houthi menekankan bahwa senjata yang digunakan “dapat menjangkau entitas musuh, baik rudal balistik maupun drone.”
Khawatir akan ancaman dan rudal Yaman, tentara pendudukan Israel mengumumkan kedatangan kapal-kapal yang memuat rudal maritim di kawasan Laut Merah beberapa hari lalu.
Akibat meningkatnya serangan dari Yaman terhadap Israel, maskapai penerbangan Israel ELAL beberapa hari lalu menangguhkan penerbangan pesawatnya di wilayah udara Saudi.
Media Israel melaporkan bahwa penangguhan penerbangan itu terjadi di tengah gejolak situasi keamanan yang dialami Israel, yang terus berlanjut sejak Hamas melancarkan Operasi Badai Al-Aqsa terhadap Israel.
Menurut media Israel, selain front-front tempur Jalur Gaza, Lebanon, Suriah, dan Tepi Barat, juga terdapat front kelima, yang direpresentasikan oleh Yaman.
Media Israel mengungkapkan kekuatiran kaum Zionis akan “ancaman tambahan” yang ditimbulkan oleh Yaman , terutama setelah Ansarallah mengumumkan mobilisasi jihadis dan niatnya untuk berpartisipasi secara efektif dalam pertempuran di wilayah pendudukan Palestina melawan Israel.
Pada hari Senin, pasukan Yaman melakukan latihan militer bersandi Badai Al-Aqsa. [Tp]