telusur.co.id - Anggota Biro Politik Hamas Palestina, Mousa Abu Marzouk mengatakan, hubungan Turki dan Rezim Israel memberikan dampak negatif pada hubungan Hamas dengan Ankara.
Dilansir Parstoday, Abu Marzouk, Sabtu (7/5/2022) menyinggung memburuknya hubungan Hamas dengan Turki baru-baru ini.
"Gejolak besar dalam hubungan ini bersumber dari dua hal, pertama, karena Turki menerapkan kebijakan normalisasi dengan seluruh pihak regional baik itu Mesir, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, atau Israel. Kedua, karena Israel membantah normalisasi hubungannya dengan Turki," kata dia.
Abu Marzouk yang tengah berada di Moskow, menambahkan, hubungan Hamas dan Turki stabil, dan di antara mereka terdapat kesepakatan.
"Kami sepenuhnya berkomitmen pada kesepakatan itu," tegasnya.
Soal hubungan Hamas dan Suriah, serta kemungkinan dimulainya kembali hubungan dua pihak di bawah pemerintahan Presiden Bashar Al Assad, Abu Marzouk menjelaskan, pihaknya berharap hal ini bisa terwujud.
"Ini masalah yang rumit, tapi kami berharap terjadi perubahan-perubahan besar yang secara praktis membuka kesempatan dimulainya kembali hubungan kami dengan Damaskus," pungkasnya. [Tp]



