telusur.co.id - Pejabat Amerika Serikat (AS) di Gedung Putih menyatakan pihaknya berkeyakinan bahwa Rusia telah menghubungi Iran agar negara republik Islam ini menyuplai Rusia dengan “ratusan” pesawat nirawak (UAV/drone), termasuk drone berkemampuan senjata, untuk digunakan dalam perang yang terus berkecamuk di Ukraina.
Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan menyatakan tak jelas apakah Iran sudah memberikan drone ke Rusia, tapi AS mengantongi “informasi” yang menunjukkan Iran sedang bersiap melatih pasukan Rusia untuk menggunakannya segera pada bulan ini.
“Informasi kami menunjukkan bahwa pemerintah Iran sedang bersiap menyediakan untuk Rusia hingga beberapa ratus UAV, termasuk UAV berkemampuan senjata dalam waktu yang dipercepat,” katanya kepada wartawan, seperti dilansir Bloomberg, Senin (11/7/22).
Pernyataan Sullivan tersebut diungkapkan menjelang perjalanan Presiden Joe Biden ke Israel dan Arab Saudi, di mana program nuklir Iran dan kisruh Timur Tengah akan menjadi tema utama pembicaraan.
Keputusan AS untuk secara terbuka mengungkapkan bahwa Iran membantu mempersenjatai Rusia terjadi ketika Israel dan Arab Saudi masih berusaha menjaga kepentingan domestik masing-masing sehingga enggan bergabung dengan upaya Barat menghukum Rusia atas invasinya ke Ukraina.
Sullivan juga mengklaim bahwa Iran telah menyediakan drone serupa kepada gerakan Ansarullah (Houthi) di Yaman untuk menyerang Arab Saudi sebelum gencatan senjata dicapai pada awal tahun ini.
Menurut Kyiv Independent, Rusia sangat bergantung pada drone dalam invasinya ke Ukraina, dan pemerintah Ukraina mengklaim telah menjatuhkan lebih dari 600 pesawat.
Militer Ukraina juga telah menggunakan drone untuk menyerang pasukan Rusia, sementara AS telah mencantumkan drone dalam daftar senjata yang diberikannya kepada Ukraina.
Rusia menuding Ukraina melakukan serangan drone terhadap kilang minyak di Rusia selatan bulan lalu, namun Militer Ukraina tidak mengkonfirmasi serangan itu. [Tp]
AS Tuding Iran Suplai Drone untuk Rusia
Menlu Rusia Sergei Lavrov dan Menlu Iran Hossein Amir-Abdollahian. (Foto: Mehrnews).



