telusur.co.id - Amerika Serikat (AS) menunjuk utusan khusus untuk membela hak-hak perempuan Afghanistan. Alasannya, saat ini banyak perempuan di Afghanistan mengalami penindasan yang meningkat dilakukan oleh Taliban.

Menteri Luar Negeri AS, Anthony Blinken, memilih Rina Amiri untuk menjalankan misi tersebut. Nantinya, Amiri akan membela hak perempuan, anak perempuan dan hak asasi manusia Afghanistan.

Amiri pun akan mendiskusikan masalah-masalah yang sangat penting bagi dirinya dan pemerintah AS saat ini.

"Kami ingin Afghanistan yang damai, stabil, dan aman. Di mana semua warga Afghanistan bisa hidup dan berkembang dalam skema inklusivitas di bidang politik, ekonomi dan sosial," kata Blinken, dikutip dari AFP, Rabu (29/12/21).

Amiri adalah cendekiawan kelahiran Afghanistan yang bertugas di Departemen Luar Negeri AS pada pemerintahan Presiden Barack Obama. Selama dua dekade, Amiri memberikan masukan kepada pemerintahan berbagai negara dan PBB dalam isu-isu Afghanistan.

Awal pekan ini, Taliban mengumumkan bahwa perempuan tidak lagi dapat melakukan perjalanan jarak jauh tanpa pendamping pria. Sebelumnya, perempuan harus menghadapi pembatasan ketat dalam bidang pendidikan dan pekerjaan.

Kementerian Pemberdayaan Kebajikan dan Pencegahan Kejahatan sebelumnya meminta saluran televisi untuk berhenti menayangkan drama dan sinetron yang menampilkan aktor wanita dan, meskipun tidak melarang jurnalis televisi wanita, meminta mereka untuk mengenakan jilbab.

Kelompok-kelompok perempuan Afghanistan terus berbicara, termasuk melalui protes publik yang sporadis. Komunitas internasional berulang kali memperingatkan Taliban. Namun, mereka tak mengambil tindakan kecuali pihak asing memberikan bantuan.

Laporan: Nadhifa Putri Nauramiyanti