telusur.co.id - Amerika Serikat (AS) mengumumkan cacar monyet sebagai darurat kesehatan masyarakat. Usai penumuman ini, diharapkan bisa mengucurkan pendanaan tambahan dan keperluan guna memerangi penyakit ini.
Hingga Rabu (3/8/22), setidaknya kasus cacar monyet di AS mencapai 6.600 kasus. Sebagian besar kasus dialami laki-laki homoseksual.
"Kami sudah siap untuk mengambil langkah ke level berikutnya dalam mengatasi virus ini. Kami pun mendesak warga Amerika untuk menganggap cacar monyet ini dengan serius,” kata Menteri Kesehatan dan Layanan Masyarakat AS, Xavier Bacerra, dikutip dari Reuters, Sabtu (6/8/22).
Dengan deklarasi cacar monyet sebagai darurat kesehatan masyarakat, maka data kasus infeksi penyakit ini akan lebih mudah tersedia. Data ini untuk tindak lanjut oleh Centers for Disease Control and Prevention. Pemerintah AS saat ini sedang berada dalam tekanan untuk mengatasi wabah cacar monyet.
Penyakit cacar monyet menyebar di Eropa, sebelum masuk ke AS. Kasus cacar monyet di Negeri Abang Sam itu, saat ini tercatat sebagai kasus terbanyak di dunia.
Vaksin dan perawatan penyakit cacar monyet mulai menipis. Penyakit ini sering dirujuk ke klinik kesehatan seksual, yang kekurangan pendanaan.
Sebelumnya pada bulan lalu, WHO sudah mendeklarasikan penyakit cacar monyet sebagai darurat kesahatan masyarakat yang menjadi kekhawatiran dunia internasional. Itu adalah level peringatan tertinggi.
Deklarasi dari WHO itu, memicu sebuah koordinasi internasional dan membuka pendanaan untuk penyediaan vaksin dan perawatan bagi mereka yang tertular cacar monyet. Sejumlah negara sedang mengerahkan vaksin dan perawatan, yang sudah disetujui untuk perawatan cacar air, namun bisa juga digunakan untuk mengatasi cacar monyet.
AS telah mendistribusikan 600 ribu dosis vaksin Jynneos dan mengerahkan 14 ribu teknologi Diga untuk merawat pasien cacar monyet. Namun tidak dipublikasi berapa banyak dari pasokan itu yang telah diberikan pada masyarakat.[Fhr]



