Bentuk Gerakan Militer Gabungan, Iran: Israel Putus Asa - Telusur

Bentuk Gerakan Militer Gabungan, Iran: Israel Putus Asa

Sistem pertahanan udara Khordad 15 yang diproduksi di dalam negeri Iran. (Foto: PressTV).

telusur.co.id - Seorang komandan militer senior Iran mengatakan, gerakan militer gabungan yang dibuat oleh Israel bekerja sama dengan sejumlah negara Arab regional disebabkan oleh keputusasaan rezim Zionis itu.

Juru bicara Angkatan Bersenjata Iran, Abolfazl Shekarchi, membuat pernyataan pada hari Senin (20/6/22) setelah menteri urusan militer Israel, Benny Gantz, mengklaim bahwa negaranya sedang membangun aliansi pertahanan udara regional yang disponsori AS bekerja sama dengan beberapa negara Arab regional untuk menggagalkan apa yang dia gambarkan sebagai "serangan Iran."

"Alasan utama di balik tindakan ini hanyalah keputusasaan rezim Zionis," kata Shekarchi, dilaporkan PressTV, Senin (20/6/22).

Merunjuk alasan di balik pembentukan hubungan Israel dengan beberapa negara regional, komandan itu menyebut, para pejabat kriminal Israel telah mengakui laju keruntuhan rezim haus darah mereka.

Israel telah berupaya untuk lebih dekat dengan negara-negara Arab yang bersekutu dengan AS di Teluk Persia dalam beberapa tahun terakhir dan telah menawarkan mereka kerja sama pertahanan.

Dalam briefing kepada anggota parlemen Israel, Gantz mengungkapkan apa yang disebutnya "Aliansi Pertahanan Udara Timur Tengah" dan mengatakan kerja sama rezim Zionis itu dengan negara-negara Arab sudah berjalan.

"Selama setahun terakhir saya telah memimpin program ekstensif, bersama dengan mitra saya di Pentagon dan di pemerintahan AS, yang akan memperkuat kerja sama antara Israel dan negara-negara di kawasan itu," katanya, menurut transkrip resmi.

Dia mengklaim bahwa program tersebut telah memungkinkan keberhasilan intersepsi upaya Iran untuk menyerang Israel dan negara-negara lain.

Komandan Angkatan Laut Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran Laksamana Muda Alireza Tangsiri telah memperingatkan negara-negara tetangga agar tidak mengizinkan orang Israel masuk ke Teluk Persia. Menurutnya, langkah seperti itu tidak akan membawa apa-apa selain kekacauan dan ketidakstabilan ke wilayah tersebut.

Alireza Tangsiri menambahkan, jika sebuah negara mengizinkan "rezim pembunuh anak yang menyedihkan" di Tel Aviv untuk membangun pijakan di wilayah ini, negara itu dan seluruh wilayah akan mengalami ketidakamanan, kekacauan, dan ketidakstabilan.

Di tempat lain dalam sambutannya, Shekarchi meremehkan terbangnya pesawat pengebom B-52 AS di atas Teluk Persia, dengan mengatakan itu hanya pertunjukan.

“Amerika Serikat sangat menyadari bahwa jika terjadi kesalahan strategis, ia akan mengalami pukulan yang tidak dapat diperbaiki dan lebih berbahaya daripada sebelumnya,” kata komandan senior Iran itu.

Militer Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan Februari bahwa jet tempur F-15 Israel telah mengawal sebuah pembom B-52 Amerika saat menuju Teluk Persia.

B-52H Stratofortress, yang mampu membawa senjata nuklir, terbang dari pangkalannya di Inggris Raya, melalui Selat Gibraltar, melintasi Mediterania, dan melintasi Laut Merah, sebelum melakukan perjalanan kembali dengan rute yang kira-kira sama ke Inggris.

Awal bulan ini, komandan Angkatan Darat Angkatan Darat Iran memperingatkan, negaranya akan meruntuhkan Tel Aviv dan Haifa jika Israel membuat kesalahan terhadap Teheran.

“Atas perintah Pemimpin Revolusi Islam, kami akan meruntuhkan Tel Aviv dan Haifa untuk setiap kesalahan yang dibuat oleh musuh,” kata Brigadir Jenderal Kioumars Heydari. (Hdr).

 


Tinggalkan Komentar