BNC: Israel Dipersenjatai dan Disokong Secara Finansial oleh Barat - Telusur

BNC: Israel Dipersenjatai dan Disokong Secara Finansial oleh Barat

Serangan Israel ke Gaza. (Foto: Parstoday).

telusur.co.id - BDS National Committee (BNC) dalam statemennya mendukung penuh peningkatan perlawanan kerakyatan dan sanksi atas Israel sebagai bentuk respons terhadap kejahatannya kepada rakyat Gaza.

BNC adalah aliansi terbesar partai-partai politik Palestina, yang memimpin gerakan global Boycott, Divestment, and Sanctions (BDS).

Rai al-Youm melaporkan, BNC dalam statemennya memperjelas bahwa sekutu Israel yaitu Inggris, Pemerintah AS, dan Uni Eropa turut serta dalam kejahatan-kejahatannya terhadap rakyat Palestina. BNC sangat yakin bahwa negara-negara Arab pelaku normalisasi hubungan dengan Israel juga sekutu dalam kejahatan, dikarenakan mereka menjalin aliansi keamanan-militer dengan Tel Aviv dan mengkhianati masalah Palestina.

BNC mempertegas, mereka sangat sedih dan sakit hati dengan standar ganda Barat dalam cara menyikapi perang Ukraina dan agresi biadab Rezim Penjajah Israel ke Jalur Gaza. 

“Rezim Penjajah, yang selama berpuluh-puluh tahun melukai hati kami, bukan hanya diciptakan di Barat, tapi juga dipersenjatai dan disokong secara finansial oleh Barat yang tenggelam dalam neoimperiliasme dan rasisme kuno,” tegas BNC.

Statemen BNC pun turut menyinggung blokade atas Gaza yang sudah berlangsung selama 15 tahun. Menurut BNC, para pakar hukum internasional meyakini bahwa blokade keji Israel ini adalah mukadimah bagi genosida sebagian dari bangsa Palestina.

Tercatat sudah mencapai 49 orang jumlah syuhada Palestina dalam agresi 3 hari Israel ke Gaza. Selain itu, lebih dari 360 orang dikabarkan terluka, yang sebagian mereka berada dalam kondisi kritis.

Joseph Borrell, Staf Urusan Luar Negeri Uni Eropa mengakui bahwa negara-negara Barat menggunakan standar ganda dalam isu-isu internasional.

Russia Today melaporkan, Borrell dalam wawancara dengan surat kabar Spanyol, El Pais, ditanya tentang sikap Uni Eropa terhadap warga Ukraina dan Gaza. Borrell mengakui bahwa Barat menggunakan standar ganda dan mengkambinghitamkan AS dalam masalah ini. [Tp]


Tinggalkan Komentar