telusur.co.id - Dewan Ulama Syiah Afghanistan dalam sebuah rilisnya menyatakan bersedia bekerja sama dengan pemerintahan Taliban mendatang apabila Taliban menerima beberapa masukan dari dewan ini.
Dalam sebuah sidang di Kabul, Selasa (24/8/21), Dewan Ulama Syiah Afghanistan mengaku menginginkan adanya pemerintahan inklusif yang melibatkan semua suku, sayap politik dan aliran mazhab yang ada di Afghanistan.
“Pembentukan pemerintahan inklusif dalam kesefahaman dengan berbagai sayap di satu sisi akan dapat mengatasi problematika Afghanistan, dan di sisi lain kehadiran para elit dari semua suku dalam pembentukan pemerintahan akan membuka peluang bagi kemakmuran dan layanan lebih baik kepada rakyat,” tegas pernyataan yang dibacakan Sayid Hussain Alami Balkhi, mantan menteri urusan pengungsi dan repatriasi Afghanistan, seperti dikutip Al-Alam.
Dia menambahkan, Dewan Ulama Syiah Afghanistan bersedia bekerja sama dengan Taliban dalam pembentukan pemerintahan baru apabila keinginan-keinginan legal dewan ini dipenuhi oleh Taliban.
Dewan ini menggaris bawahi bahwa setelah terbentuknya pemerintahan baru harus diupayakan penyelenggaraan pemilu agar semua warga negara memiliki hak untuk dipilih dan memilih tanpa diskriminasi.
Dewan ini mengingatkan bahwa jangan sampai ada undang-undang yang berseberangan dengan akidah rakyat, dan bahwa piagam HAM internasional hendaknya diindahkan selagi tidak bertentangan dengan nilai-nilai agama.
Mohammad Akbari, Wakil Kedua Ketua Dewan Ulama Syiah dalam sidang tersebut menyatakan Taliban harus secepatnya membentuk pemerintahan Islam yang inklusif dengan melibatkan semua kelompok Sunni dan Syiah agar rakyat negara ini aman dan berkeadilan sosial. [Tp]
Dewan Ulama Syiah Afghanistan Siap Bekerja Sama dengan Taliban, Ini Syaratnya
Sayid Hussain Alami Balkhi. (Foto: Twitter).



