telusur.co.id - Kelompok pejuang Hizbullah yang berbasis di Lebanon bersumpah untuk terus berjuang, menjalani suasana perang dan tak akan diam sebelum negara Zionis Israel musnah.
“Kita tak boleh reda, karena ini adalah perang yang berkelanjutan melawan musuh, dan kita tak akan pernah berhenti berperang melawan Israel sampai rezim ini musnah,” ujar Wakil Sekjen Hizbullah Syeikh Naim Qassem, dalam pidato pada acara mengenang martir Hizbullah Jamal Samhadanah alias Abu Ataya, Jumat (1/7/22), seperti dilaporkan Al Mayadeen.
“Kita sebagai kubu perlawanan siap untuk sama-sama bekerja di satu kancah demi melenyapkan Israel,” tambahnya.
Dia lantas mengingatkan, kepada siapapun yang hendak memilah-milah kubu perlawanan Palestina, Lebanon dan lain-lain, ia menegaskan bahwavkubu perlawanan adalah satu, yakni perlawanan demi Al-Quds, dan semua gelanggang ini akan tetap bersatu.
“Kita harus bekerja secara kontinyu agar Israel frustasi menggambar perbatasannya. Kita sebagai penduduk pribumi dapat bertahan, bukan mereka yang dapat bertahan,” ujar Syeikh Naim Qassem terkait sengketa perbatasan Lebanon dengan Israel
Dia menyebutkan bahwa spirit perlawanan yang telah dipersembahkan oleh Syahid Abu Ataya adalah spirit kesiapan mati syahid demi mencapai kemenangan.
"Dan apa yang dimiliki oleh kubu perlawanan demi kemerdekaan akan terus dimiliki oleh generasi mendatang," tandasnya. [Tp]



