telusur.co.id - Gerakan Hizbullah Lebanon menyatakan bahwa kelompok perlawanan ini tidak menginginkan perang, namun siap untuk menghadapinya.
"Ketika kami menunjukkan bahwa opsi perang memungkinkan kami untuk hidup dengan bermartabat dan tanpa mengemis dari orang lain, kami bermaksud bahwa kami merdeka dan Anda harus tahu dengan siapa Anda berhadapan, kami tidak menginginkan perang, tetapi kami siap untuk itu," kata Ketua Fraksi Loyalis Perlawanan di Parlemen Lebanon, Mohammad Raad, seperti dilaporkan al-Ahed, Senin (18/7/22).
"Jika Anda melihat komandan syahid kami di awal gerakan perlawanan dan syuhada pemberani lainnya di hari-hari mendatang ketika kalian memilih opsi yang salah dan berani untuk melancarkan serangan, maka kalian akan menyaksikan keberanian kami," papar Raad.
Mohammad Raad mengungkapkan, pihaknya tidak akan mundur terkait investasi di kekayaan bangsanya dan penentuan perbatasan.
"Kami yang akan mengambil keputusan di kasus ini, dan mendukung setiap sosok yang ikhlas di pemerintah ini dengan tujuan untuk melindungi kehormatan negara dan seluruh lapisan masyarakat serta wilayah kami. Janji dan baiat kami dengan seluruh putra-putra muqawama (gerakan) dan seluruh rakyat Lebanon adalah komitmen terhadap perjuangan untuk mempertahankan kedaulatan negara kami," bebernya.
"Kami rakyat Lebanon adalah penguasa negara ini, kami yang membuat kebijakan negara berdasarkan kepentingan bangsa dan generasi mendatang. Mereka yang melakukan normalisasi dengan Israel akan memahami bahwa mengandalkan musuh, Tel Aviv, untuk penyerahan wilayah kami adalah sia-sia. Israel tidak memiliki tempat di wilayah kami," tegas Mohammad Raad. [Tp]
Hizbullah: Kami Tidak Menginginkan Perang, Tapi Kami Siap untuk Itu
Ketua Fraksi Loyalis Perlawanan di Parlemen Lebanon, Mohammad Raad. (Foto: PressTV).



