telusur.co.id - Pemerintah Jepang menetapkan tidak akan mengirim perwakilan ke Olimpiade Musim Dingin 2022 di Beijing, China. Langkah ini menyusul boikot diplomatik yang dipimpin Amerika Serikat.

Namun, boikot yang didorong oleh Washington serta beberapa sekutunya menjadi duduk perkara rumit bagi Jepang. Mengingat posisi Tokyo sebagai sekutu dekat dengan Amerika yang mempunyai hubungan ekonomi yang kuat dengan China.

Kepala Sekretaris Kabinet Hirokazu Matsuno mengatakan, Jepang tetap akan mengirim perwakilan ke pembukaan olimpiade tersebut, tidak seperti Amerika perkumpulan serta beberapa negara lainnya yang kompak memboikot diplomatik. 

"Perwakilan yang akan dikirim Jepang, ialah pejabat yang berkaitan dengan Olimpiade seperti politikus Seiko Hashimoto yang pernah menjadi Kepala Komite Olimpiade Tokyo 2020,” kata Hirokazu, dikutip dari Reuters, Jumat (24/12/21).                                             

Langkah ini dilakukan Jepang ketika sebelumnya AS, Australia, Kanada, serta Inggris kompak memutuskan tidak akan mengirim utusan pemerintah ke Olimpiade musim Dingin Beijing sebagai bentuk protes terhadap dugaan pelanggaran HAM yang dilakukan China, terutama soal etnis minoritas Muslim Uighur.

Menurut laporan lembaga penyiaran publik Jepang NHK, Perdana Menteri Fumio Kishida, telah menghadapi tekanan yang meningkat di dalam Partai Demokrat Liberal yang berkuasa untuk mengambil sikap lebih keras terhadap China.

Laporan: Nurhamidah Febriani