telusur.co.id - Kelompok teroris ISIS mengaku bertanggungjawab atas dua ledakan bom yang menewaskan lebih dari 70 orang, termasuk belasan tentara Amerika Serikat (AS), di dekat Bandara Hamid Karzai, Kabul, Kamis (26/8/21).
Saluran berita Amaq milik ISIS melalui akunnya di Telegram menyatakan, “Organisasi ini menyatakan bertanggung jawab atas serangan yang terjadi di luar Bandara Kabul pada hari Kamis.”
Juru bicara Pentagon John Kirby mengatakan satu ledakan terjadi di dekat Gerbang Abbey di bandara dan ledakan lainnya di dekat Hotel Baron di dekatnya. Dua pejabat AS mengatakan setidaknya satu dari ledakan itu tampaknya berasal dari bom bunuh diri.
“Kami dapat mengonfirmasi bahwa ledakan di Gerbang Abbey adalah hasil dari serangan kompleks yang mengakibatkan sejumlah korban AS dan warga sipil,” kata Kirby di Twitter seperti dilansir Aljazeera.
“Kami juga dapat mengkonfirmasi setidaknya satu ledakan lain di atau dekat Baron Hotel, tidak jauh dari Gerbang Abbey,” imbuhnya.
Beberapa sumber menyebutkan bahwa serangan itu menewaskan lebih dari 60 orang, termasuk sedikitnya 12 tentara AS, serta melukai lebih dari 150 lainnya.
Jenderal AS yang mengawasi evakuasi mengatakan serangan itu tidak akan menghentikan AS untuk mengevakuasi orang Amerika dan lainnya, dan penerbangan keluar terus berlanjut.
Kepala Komando Pusat AS Jenderal Frank McKenzie mengatakan ada sejumlah besar pengamanan di bandara, dan rute alternatif digunakan untuk menampung pengungsi.
Ledakan itu terjadi beberapa jam setelah pejabat Barat memperingatkan serangan besar, mendesak orang untuk meninggalkan bandara. Tapi saran itu sebagian besar tidak diindahkan oleh warga Afghanistan yang ingin meninggalkan negaranya dalam beberapa hari terakhir sebelum AS secara resmi mengakhiri kehadirannya selama 20 tahun pada 31 Agustus.
Dalam pidato emosional dari Gedung Putih, Presiden AS Joe Biden mengatakan serangan itu tidak akan membuat AS keluar dari Afghanistan lebih awal dari yang dijadwalkan, dan memperingatkan konsekuensi bagi mereka yang bertanggung jawab.
“Kami tidak akan memaafkan. Kami tidak akan lupa. Kami akan memburu Anda dan membuat Anda membayar,” ucap Biden.
Para pejabat AS menyatakan korban tewas antara lain 11 Marinir dan satu petugas medis Angkatan Laut. McKenzie mengatakan 15 anggota layanan lainnya terluka.
Para pejabat memperingatkan jumlah korban bisa bertambah, dan menurut seorang pejabat Afghanistan, lebih dari 140 warga Afghanistan terluka.
Komando Pusat AS menyatakan sejauh ini masih ada sedikitnya 1000 tentara AS di Afghanistan yang sedang menunggu untuk dievakuasi. [Tp]
ISIS Bertanggung Jawab atas Ledakan di Kabul yang Tewaskan 70-an Orang Termasuk Tentara AS
Ledakan di Kabul. (Foto: globalnews).



