telusur.co.id - Militer Israel menyatakan bahwa sebuah roket telah ditembakkan dari wilayah Lebanon dan jatuh di sebuah area terbuka di wilayah Israel (Palestina pendudukan 1948) pada hari Senin (25/4/22) kemarin. Pihak Israel menanggapinya dengan menembakkan artileri ke area roket itu diluncurkan.
Eskalasi langka di perbatasan Israel-Lebanon ini terjadi di tengah gelombang bentrokan dalam dua minggu terakhir antara warga Palestina dan pasukan Israel di komplek Masjid Al-Aqsa di Quds (Yerusalem), yang memicu kemarahan Arab dan kekhawatiran internasional.
Di masa lalu faksi-faksi kecil Palestina pernah menembaki Israel secara sporadis.
Dilansir Rai Al-Youm, militer Israel di Twitter menyatakan tak ada peringatan yang diaktifkan atau keadaan siaga yang diumumkan di Israel utara terkait dengan penembakan roket tersebut. Sistem pertahanan anti-rudal Israel juga tidak serta merta mencegat proyektil roket jika dipastikan akan jatuh ke daerah tak berpenghuni.
Militer Israel juga menyebutkan bahwa artileri telah “menargetkan sumber roket,” tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Sementara itu, Kepala Misi Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL), Mayjen Aroldo Lazaro, meminta Israel dan Lebanon untuk tenang dan menahan diri.
Di akun Twitter resminya, Senin (25/4/22), UNIFIL menyatakan, “Sebuah rudal diluncurkan dari Lebanon menuju Israel pagi ini, dan tentara Israel meresponnya dengan menembakkan puluhan peluru… Kepala misi UNIFIL, Aroldo Lazaro, menyerukan ketenangan dan upaya menahan diri mengingat situasi yang bergejolak ini.”
Perbatasan utara Israel relatif tenang usai perang tahun 2006 antara Israel dan Hizbullah, kelompok pejuang yang berpengaruh besar di Lebanon selatan dan memiliki arsenal rudal canggih. [Tp]
Israel Klaim Balas Serangan Roket dari Wilayah Lebanon
Israel tembakkan artileri ke wilayah Lebanon sebagai balasan atas serangan roket. Foto/IDF Spokespersons Unit



