telusur.co.id - Jubir Jihad Islam, Tariq Salma mengecam keras pertukaran Dubes Turki-Israel dan peningkatan hubungan keduanya ke level tertinggi.
Perdana Menteri (PM) Israel, Yair Lapid dan Presiden Turki, Recep Tayip Erdogan pada Selasa (16/8/22) lalu melakukan kontak via telepon. Dalam perbincangan tersebut, keduanya secara resmi mengumumkan normalisasi penuh hubungan Tel Aviv-Ankara dan pertukaran Dubes.
Keberadaan Dubes di sebuah negara adalah penanda level tertinggi hubungan antara kedua belah pihak.
Dalam statemen singkatnya, Salma berkata bahwa pertukaran Dubes di tengah berlanjutnya kejahatan, teror, dan agresi Rezim Penjajah Israel akan memberinya motivasi untuk melakukan lebih banyak tindak kriminal.
“Normalisasi dalam bentuk apa pun, dilakukan oleh negara Arab atau Islam mana pun, ibarat menusukkan belati di tubuh rakyat Palestina,” tegas Salma seperti dikutip FarsNews, Sabtu (20/8/22).
Di lain pihak, Hamas menegaskan rumor yang beredar bahwa salah satu Jubirnya mendukung pertukaran Dubes antara Turki dan Israel adalah “tidak benar”.
Stasiun televisi al-Mayadeen melaporkan bahwa Hamas menyatakan kembali sikapnya dalam menentang semua bentuk normalisasi hubungan dengan Rezim Zionis, termasuk pertukaran Dubes antara Ankara dan Tel Aviv.
Hamas dan Jihad Islam mengecam pedas normalisasi ini di saat Menlu Pemerintah Otonomi Palestina, Riyadh al-Maliki justru memujinya. Al-Maliki kembali mengulang klaim lama bahwa “normalisasi hubungan Turki-Israel bisa memperbaiki kondisi rakyat Palestina. [Tp]
Jihad Islam: Normalisasi Hubungan dengan Israel Ibarat Menikam Rakyat Palestina
Menlu Turki Mevlut Cavusoglu dan PM Israel Yair Lapid.



