telusur.co.id - Sejumlah media pada Kamis (18/8/22) mengabarkan bahwa dalam tempo 48 jam terakhir, faksi-faksi perlawanan Palestina di Tepi Barat telah melakukan 30 operasi terhadap Israel.
Kanal PalToday melaporkan, operasi-operasi ini mencakup penembakan, menabrak dengan kendaraan, melemparkan bom molotov, kemasan berisi bahan peledak, dan konfrontasi melawan para pemukim Israel.
Data menunjukkan bahwa 23 titik di berbagai kawasan Tepi Barat menjadi ajang konfrontasi warga Palestina melawan Rezim Israel.
Anggota Kantor Politik Jihad Islam, Nasir Abu Sharif memperingatkan bahwa perang mendatang akan melenyapkan Israel dari tanah Palestina.
Ia menegaskan, perang berikutnya yang akan dijalani bangsa Palestina harus “menyapu bersih Rezim Zionis dari tanah Palestina”.
Abu Sharif menyatakan harus ada upaya maksimal untuk membebaskan Palestina sepenuhnya. Sebab itu, persatuan medan-medan memainkan peran penting dalam hal ini.
Ia mengingatkan bahwa bangsa Palestina mengapresiasi kelompok gerakan perlawanan.
”Kami menekankan persatuan medan-medan demi terwujudnya persatuan utuh untuk menghadapi penjajah. Kami berharap pihak-pihak lain di Dunia Arab dan Islam bergabung dalam konfrontasi ini,”
Ia berpendapat, persatuan medan bukan hanya di lapangan belaka, tapi juga harus mencakup persatuan pandangan tiap warga Palestina untuk pembebasan total.
“Tugas agama dan moral kita adalah menghadapi agresi Israel. Jihad Islam dalam 3 hari menghadapi Israel sendirian dan ini membuat bangga rakyat Palestina. Selama kita berada di garis pertempuran, kita tidak akan kalah. Kita akan selalu diuntungkan oleh proyek Resistansi,” tandas Abu Sharif. [Tp]



