Jurnalis Myanmar Dilaporkan Tewas dalam Tahanan Militer Usai Disiksa - Telusur

Jurnalis Myanmar Dilaporkan Tewas dalam Tahanan Militer Usai Disiksa


telusur.co.id - Seorang jurnalis lepas asal Myanmar, Koe Soe Naing, dilaporkan meninggal dalam tahanan militer setelah ditangkap pekan lalu saat meliput aksi protes.

Soe Naing, merupakan jurnalis pertama yang dinyatakan tewas dalam tahanan sejak tentara merebut kekuasaan pada Februari, menggulingkan pemerintah terpilih Aung San Suu Kyi. Semenjak, terdapat lebih dari 100 jurnalis yang ditahan, meskipun sekitar setengahnya telah dibebaskan.

Soe Naing ditangkap pada Jumat ketika dia dan seorang rekannya berada di pusat kota Yangon megambil foto selama aksi mogok senyap atau "silent strike" yang diserukan oleh penentang kekuasaan militer.

Aksi ini merupakan protes nasional terbesar dalam beberapa bulan. Di mana jalanan hampir kosong ketika orang-orang memilih untuk tinggal di rumah dan menutup bisnis selama enam jam.

Soe Naing bukanlah tahanan pertama yang meninggal dalam tahanan pemerintah. Tak ada jumlah yang jelas, tetapi yang lainnya dilaporkan tewas dalam tahanan adalah adalah aktivis politik dan anggota partai Liga Nasional untuk Demokrasi pimpinan Aung San Suu Kyi. 

Soe Naing dan rekannya telah meliput krisis di Myanmar selama berbulan-bulan, dengan karya foto mereka yang menggambarkan protes anti-militer dan tindakan brutal oleh pasukan keamanan.

Setelah penangkapannya, Soe Naing dikirim ke pusat interogasi militer di Kotapraja Botahtaung timun Yongon. Sementara itu, pihak keluarga  diberi tahu Selasa (14/12/21) pagi bahwa Soe Naing meninggal di rumah sakit umum Layanan Pertahanan.

Dalam beberapa kasus, korban-korban yang dinyatakan meninggal memiliki tanda yang menunjukkan bahwa adanya indikasi penyiksaan, menurut aktivis hak asasi manusia setempat.

Sejak pengambilalihan tentara, pusat-pusat interogasi di seluruh Myanmar semakin sering menggunakan penyiksaan terhadap para tahanan.

Organisasi Reporters Without Borders yang berbasis di Paris menyerukan, lewat twitter, bahwa kelompok itu “terkejut mengetahui reporter foto lepas Soe Naing – diculik oleh militer saat meliput silent strike di Yangon pada hari Jumat – meninggal dalam tahanan pagi ini, setelah interogasi yang kejam.”

Soe Naing meninggalkan seorang istri dan seorang putra berusia empat tahun. Situasi rekan fotografer yang ditangkap bersamanya masih belum diketahui.

Sebuah komite untuk melindungi jurnalis pada hari Selasa menyerukan pembebasan segera Aung San Lin, seorang reporter untuk Suara Demokratik Burma, sebuah layanan siaran dan online.
 
San Lin telah ditangkap pada 11 Desember, tepat setelah dia memberikan laporan terdapat tentara yang diduga telah melakukan pembakaran di rumah tiga pendukung partai Aung San Suu Kyi.

Laporan: Nadila Firdinia


Tinggalkan Komentar