Kasus DBD Meningkat, DPRD DKI Jakarta Minta Dinkes Lakukan Penyelidikan Epidemiologi  - Telusur

Kasus DBD Meningkat, DPRD DKI Jakarta Minta Dinkes Lakukan Penyelidikan Epidemiologi 

Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta, Elva Farhi Qolbina. (Ist).

telusur.co.id - Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta Elva Farhi Qolbina meminta Dinas Kesehatan untuk melakukan penyelidikan epidemiologi terhadap kasus demam berdarah dengue (DBD) yang saat ini mengalami peningkatan. 

Hal itu dilakukan sebagai upaya pencegahan dan penularan kasus DBD, mengingat kasus tersebut melonjak pesat di awal tahun, yakni 627 kasus sejak awal Januari hingga 19 Februari 2024.

Penyelidikan epidemiologi merupakan kegiatan pelacakan penderita DBD yang dilaksanakan oleh petugas kesehatan setelah menemukan kasus atau memperoleh informasi dari masyarakat dan rumah sakit mengenai adanya penderita DBD.

“Dinkes perlu melakukan penyelidikan epidemiologi untuk mencegah peningkatan kasus DBD dan secara aktif mengedukasi masyarakat tentang pencegahan DBD,” ujar Elva di Jakarta, Kamis (14/2/2024).

Elva mengatakan, identifikasi atau pemetaan wilayah penyebaran kasus DBD sangat diperlukan guna menentukan langkah penekanan kasus di wilayah tersebut. Sementara untuk kesiapan penanganan, ia meminta Dinas Kesehatan menyediakan fasilitas kesehatan (faskes) yang cukup untuk menampung pasien demam berdarah, seperti ketersediaan tempat tidur, peralatan medis, dan tenaga medis agar pasien bisa cepat tertangani.

“Saya mendorong Dinkes untuk memastikan bahwa fasilitas kesehatan di rumah sakit dan Puskesmas memadai,” kata Elva.

Ketua DPW PSI DKI Jakarta itu pun mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dengan melakukan pencegahan seperti membersihkan tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk. Selain itu, aktif melapor jika ada warga di lingkungan yang terkonfirmasi penyakit DBD.

“Saya mengimbau kepada warga untuk meningkatkan kesadaran tentang pencegahan DBD di lingkungan rumah,” imbuhnya.

Sebagai informasi, dari total kasus di DKI Jakarta, sebanyak 208 kasus ada di Jakarta Barat, 161 kasus di Jakarta Timur, 145 kasus di Jakarta Selatan, 74 kasus di Jakarta Utara, 34 kasus di Jakarta Pusat dan 5 kasus di Kepulauan Seribu. [Fhr]


Tinggalkan Komentar