Zita Anjani Posting Starbucks Berlatar Masjidil Haram, PA 212: Melukai Hati Umat Islam Sedunia  - Telusur

Zita Anjani Posting Starbucks Berlatar Masjidil Haram, PA 212: Melukai Hati Umat Islam Sedunia 

Wasekjen PA 212, Novel Bamukmin. (Foto: telusur.co.id/Fahri).

telusur.co.id - Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Persaudaraan Alumni (PA) 212 Novel Bamukmin menilai, tindakan wakil ketua DPRD DKI Jakarta Zita Anjani yang mengunggah produk Starbucks berlatar Masjidil Haram dianggap melukai hati umat Islam seluruh dunia.

"Apa yg dilakukan oleh Zita Anjani jelas telah melukai hati umat islam sedunia, bukan saja warga Palestina. Karena jelas telah mempromosikan untuk membantai Palestina," kata Novel saat dihubungi awak media, Jumat (26/4/224).

"Serupiah untuk membeli produk israel keuntungannya untuk membeli senjata dan peluru untuk membunuh warga Palestina," sambungnya.

Novel pun meminta masyarakat untuk peka terhadap perilaku yang dilakukan oleh anggota legislatif pilihan rakyat.

"Saya yakin masyarakat Indonesia peduli terhadap Palestina, dan Israel adalah musuh bersama umat Islam di manapun," kata Novel.

Novel berujar, bahwa kedepan sosok anggota legislatif seperti Zita tak pantas untuk dipilih kembali lantaran menganggap remeh hal-hal yang saat ini sensitif seperti membeli produk-produk terafiliasi oleh Israel.

"Saya kira wakil rakyat seperti Zita untuk tidak dipilih lagi dalam 5 tahun ke depan dan rakyat jangan lupa karena ada imbalan nantinya dan bagi yang sudah terlanjur pilih agar dapil dari Zita untuk melaporkan ke MKD (Mahkamah Kehormatan Dewan)," ujarnya.

"Benar-benar penghianat agama dan negara. serta konstitusi. Makanya lima tahun kedepan warga pemilih jangan lupa sepak terjang Zita," tambahnya.

Novel pun meminta kepada Zita untuk mengundurkan diri sebagai anggota dewan. Sebab, perilaku yang dilakukan oleh Zita itu telah melanggar konstitusi yang tertuang dalam UUD 1945.

"Salah satunya meminta untuk Zita mengundurkan diri. Karena apa yang saya singgung di atas sudah melanggar konstitusi, yaitu dalam pembukaan UUD 45 bahwa penjajahan harus dihapuskan dari muka bumi bukan, malah mendukung penjajahan," pungkasnya. [Fhr]


Tinggalkan Komentar