Kisah Cinta Dua Remaja Dibawah Umur Menelan Duka - Telusur

Kisah Cinta Dua Remaja Dibawah Umur Menelan Duka

Ilustrasi. Foto Net

telusur.co.id - Baru - baru ini terjadi insiden seorang remaja yang masih duduk di bangku SMK di Rancaekek Kabupaten Bandung, tega membunuh kekasihnya dengan dijerat lehernya menggunakan tali dan jasadnya dibungkus dengan karung. 

Akibat pergaulan bebas dan kurangnya pengawasan orang tua, sepasang kekasih yang masih dibawah umur. Dua sijoli masing - masing Muhammad Rizki Septian Nugraha (17) dengan wanita kekasihnya Peni Andriani (16) keduanya telah menjalin asmara sekitar 1,5 tahun lamanya.

Cinta sijoli di Rancaekek Kabupaten Bandung kandas ditengah jalan, sang wanita berwajah manis yang masih duduk di bangku SMU bernama Peni Adriani (16) ltewas ditangan kekasihnya yakni Muhammad Rizki Septian Nugraha (17) pelajar SMK di Rancaekek.

Kematiannya mengalami hal yang sangat tragis, setelah disetubuhi, lalu dibunuh lehernya dijerat dengan tali dan jenazahnya dimasukan dalam karung ukuran 50 kg. Jenazah diletakkan di depan kamar lalu ditinggal pergi begitu saja oleh pelaku.

Insiden pembunuhan itu terjadi pada Rabu (5/8/2020) sekitar pukul 17.00 Wib di rumah kontrakan Jl. Cempaka Kampung Babakan Sukarasa RT. 03 RW. 11 Desa Rancaekek Wetan Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung Jawa Barat. Pasca insiden pembunuhan hingga Minggu (9/8/2020) desa yang berjumlah penduduk sekitar 6.234 kepala keluarga nyampah hening dan mencekam.

Masyarakatnya pun, tidak ada yang mau memberikan tanggapan terkait insiden terbunuhnya siswi SMU Peni Andriani yang tewas ditangan kekasihnya. Rumah kontrakan dimana terjadinya tempat perkara bagai kuburan, sunyi senyap. Jika malam tiba, nampak angker sesekali orang melintas pun nengok kanan dan kiri.

Sejumlah sumber yang dirangkum telusur.co.id menyebutkan, sepasang muda - mudi yang beranjak dewasa itu diketahui oleh warga desa setempat sijoli tersebut menjalin kasih (pacaran) sudah cukup lama, dia pun sering mengantar pulang sekolah saat sebelum pandemi Covid-19. Namun, belakangan ini karena belajar online jarang berkunjung dan hanya sesekali saja.

"Saya juga awalnya tidak tahu, cuma ketika malam hari sekitar pukul 20.00 Wib ada kabar soal pembunuhan, dan sekitar pukul 23.00 Wib patugas kepolisian datang ke lokasi kejadian," ucap Rahman (56) salah satu warga setempat.

Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polresta Bandung IPDA Riskawati ketika dimintai tanggapannya mengatakan menemukan luka darah pada alat kelamin (vagina) dan leher korban, diduga adanya unsur pemaksaan saat korban dan pelaku melakukan hubungan badan.

"Diduga awalnya dipaksa saat melakukan hubungan badan sebelum lehernya dijerat dengan tali," ujar Riska di Mapolresta Bandung.

Riskawati menuturkan, dari hasil pengembangan berdasarkan pengakuan pelaku bahwa sijoli sudah cukup lama menjalin cinta yaitu sekitar 1,5 tahun. Dalam kasus ini sudah didampingi pengacara yang ditunjuk langsung oleh Polresta Bandung, hal tersebut sesuai dengan Undang-undang Sistem Peradilan Pidana Anak.

Jenazah Telah Dikebumikan Oleh Keluarga Korban.

Situasi rumah korban saat ini sepi, tidak ada satu orang pung keluarga berada di rumah, rumah duka menyimpan sejuta misteri. Tidak ada bedanya dengan rumah kontrakan pelaku (ABH), sama - sama mencekam. Masyarakat setempat pun tidak banyak berpendapat terkait insiden mengerikan itu.

Tetangga korban, selintas tidak memperdulikan adanya orang yang baru dikenal, mereka lebih banyak menghindar dan tutup mulut. Namun ada salah satu warga yang bersedia memberikan keterangan tidak lain adalah ketua rukun tetangga setempat yaitu Kang Ateng.

Dijelaskan oleh Kang Ateng, bahwa jenazah korban telah dimakamkan di pemakaman keluarganya di Majalengka. "Detelah di outopsi di rumah sakit oleh keluarganya langsung di bawa ke Majalengka," katanya.

Hal tersebut dibenarkan oleh Kapolsek Rancaekek Kompol Imron Rosadi proses pemakaman jenazah korban sudah dilakukan pada Kamis (7/8/2020) kemarin. "Pemakamannya bukan di Rancaekek melainkan di Majalengka oleh pihak keluarganya," ucap Imron.

Terungkapnya kasus ini setelah Anak Berhadapan Hukum (ABH) menyerahkan diri ke Mapolsek Rancaekek yang diantarkan oleh ibu kandungnya. Pelaku melaporkan kronologis tewasnya sang pacar sampai proses memasukan jasad korban kedalam karung ukuran 50 kg. Dipicu oleh api cemburu karena sang pacar memiliki pria lain, sebelum dibunuh ia minta melakukan hubungan badan.

Setelah mendapat laporan polisi langsung mendatangi TKP, tiba di TKP pukul 23.00 Wib dan ditemukan karung terikat berisikan jasad korban yang tergeletak di depan rumah. 


Tinggalkan Komentar