Kontrak Pearly/Thinaah Belum Jelas, Presiden BAM Turun Tangan Langsung - Telusur

Kontrak Pearly/Thinaah Belum Jelas, Presiden BAM Turun Tangan Langsung

Foto: internet

telusur.co.id - Drama di balik layar bulu tangkis Malaysia terus bergulir. Pasangan ganda putri top negeri jiran, Pearly Tan dan M. Thinaah peringkat 3 dunia masih menggantung masa depan mereka bersama Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM), meski kontrak sebelumnya telah berakhir sejak Desember lalu.

Kini, sorotan publik tertuju pada satu pertanyaan besar: Akankah Pearly/Thinaah tetap bersama BAM, atau memilih jalur independen yang penuh risiko namun menjanjikan kebebasan dan keuntungan pribadi?

Meskipun BAM mengklaim telah menawarkan kontrak yang lebih menguntungkan daripada sebelumnya, hingga hari ini belum ada kesepakatan resmi yang diteken oleh Pearly/Thinaah. Menariknya, BAM masih terus membayar gaji mereka sejak Januari meski tanpa kontrak aktif.

Apa yang membuat mereka ragu?

Dugaan kuat mengarah pada tawaran menarik dari sponsor swasta yang memberikan opsi finansial lebih besar jika mereka memilih lepas dari BAM.

Presiden BAM, Tengku Datuk Seri Zafrul Abdul Aziz, tak tinggal diam. Dalam kunjungannya ke Akademi Bulu Tangkis Malaysia (ABM) hari Jumat lalu, ia secara terbuka mengakui pentingnya mempertahankan pasangan elite tersebut. "Saya sudah meminta manajemen untuk memastikan mereka tetap bertahan. Saya katakan kepada mereka untuk menyelesaikan masalah ini secepatnya," tegasnya.

Tak hanya itu, Tengku Zafrul juga menyindir kondisi tak lazim ini: "Tidak ada tempat lain di dunia ini yang membayar Anda jika Anda tidak menandatangani kontrak."

Masa depan Pearly/Thinaah menjadi bagian dari perdebatan besar: apakah pemain elit sebaiknya diberi kebebasan menjadi independen, atau tetap berada di bawah naungan federasi nasional?.

"Ada dua aliran pemikiran... Menjadi pemain independen sering kali berakhir dengan kegagalan, tapi di sisi lain, ada yang percaya pada kebebasan pemain," ujar Tengku Zafrul.

Sementara itu, Wakil Presiden BAM Datuk V. Subramaniam dan Sekjen BAM Datuk Kenny Goh dijadwalkan akan bertemu langsung dengan Pearly dan Thinaah dalam waktu dekat. Pertemuan ini bisa jadi menjadi titik balik dari saga yang terus berkembang ini.

Sejak resmi menjabat sebagai presiden BAM pada 10 Mei, Tengku Zafrul menyatakan bahwa 100 hari pertamanya akan diisi dengan mendengar semua masukan dari pemangku kepentingan dari pemain, pelatih, sponsor, hingga penggemar.

Dan salah satu agenda pentingnya? Menyusun pedoman dan regulasi baru terkait status pemain independen agar tidak ada lagi ketidakjelasan seperti yang dialami Pearly/Thinaah.[iis]


Tinggalkan Komentar