LSM MAKI Jatim Gelar Aksi Damai di Empat Titik, Desak Tuntas Kasus Korupsi di Jawa Timur - Telusur

LSM MAKI Jatim Gelar Aksi Damai di Empat Titik, Desak Tuntas Kasus Korupsi di Jawa Timur

Suasana massa aksi LSM MAKI Korwil Jatim menyampaikan orasi pada Hari Anti Korupsi Sedunia di depan Mapolda Jatim, Surabaya

telusur.co.id - Dalam rangka memperingati Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) yang jatuh tanggal 9 Desember 2025, LSM Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Jawa Timur menggelar aksi demo damai di empat titik strategis, yaitu Kominfo Jatim, Mapolda Jatim, Kejati Jatim, dan Disperindag Jatim.

Aksi ini digelar sebagai bentuk dukungan moral sekaligus dorongan kuat agar penegak hukum lebih serius mengusut berbagai dugaan korupsi di Jawa Timur.

Ketua LSM MAKI Korwil Jatim, Heru Satriyo, dalam orasinya di hadapan media menegaskan bahwa, aksi besar yang digelar hari ini merupakan wujud eksistensi MAKI Jatim dalam menjaga semangat pemberantasan korupsi.

“Aksi akbar ini kami lakukan untuk menunjukkan bahwa MAKI Jatim tetap konsisten menjaga semangat pemberantasan korupsi. Kami datang ke Mapolda Jatim dan Kejati Jatim untuk memberikan dukungan moral agar tetap tegas dan konsisten menangani kasus korupsi yang masih marak di Jawa Timur,” pria asal Sidoarjo ini.

Ia juga menyoroti adanya berbagai persoalan korupsi yang masih mencuat sepanjang tahun 2025, mulai dari mutasi jabatan eselon tiga dan empat yang dinilai kacau, hingga sistem Meccatal versi 6 dalam pengadaan barang dan jasa yang dinilai tidak transparan karena hanya bisa diakses oleh penyedia dan pejabat pembuat komitmen (PPK).

Dalam dunia pendidikan, MAKI Jatim menegaskan bahwa pelanggaran terkait penyalahgunaan dana BOS masih sering ditemukan di berbagai sekolah.

Korupsi ini sudah seperti penyakit kronis yang menolak sembuh. Untuk itu di tahun 2026, MAKI Jatim akan lebih konsisten melakukan pelaporan hukum. Cukup sudah kami memberi masukan di 2024 dan 2025, tapi tampaknya dianggap angin lalu,” lugas pentolan antikorupsi Jatim ini.

MAKI Jatim berkomitmen bahwa, tahun 2026 akan menjadi tahun besar untuk pengungkapan kasus korupsi di Jawa Timur. Pihaknya menyatakan siap membuka ruang kolaborasi dengan berbagai elemen masyarakat untuk bersama-sama memperkuat gerakan antikorupsi.

“MAKI punya teknik dan strategi sendiri dalam menggali data, terutama bekerja sama dengan tim investigasi dan universitas. Semua yang kami sampaikan berbasis validasi fakta, bukan asumsi,” sambungnya.

Aksi damai ini berlangsung tertib dan menjadi penegasan bahwa masyarakat masih menaruh harapan besar pada aparat penegak hukum untuk membersihkan Jawa Timur dari berbagai praktik korupsi. (ari)


Tinggalkan Komentar