telusur.co.id - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kota Surabaya menyelenggarakan Musyawarah Daerah (Musda) X pada hari Minggu (09/11/25). Forum lima tahunan ini menjadi momentum penting bagi LDII untuk memperkuat peran dan kontribusinya dalam pembangunan Kota Surabaya.

Dengan mengusung tema “Penguatan SDM yang Profesional dan Religius untuk Mewujudkan Surabaya Hebat”, Musda X LDII Surabaya diawali dengan Sidang Paripurna I yang membahas tata tertib, penetapan jadwal, serta pemilihan pimpinan sidang.

Agenda kemudian dilanjutkan dengan upacara pembukaan resmi, ditandai dengan pemukulan gong oleh Kepala Bagian Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Pemkot Surabaya, Arif Budiarto, yang hadir mewakili Pemerintah Kota Surabaya.

Dalam sambutannya, Arif menyampaikan apresiasi atas kiprah LDII yang selama ini menjadi mitra strategis Pemkot dalam berbagai bidang sosial dan keagamaan.

“Kami berharap LDII terus berkontribusi positif bagi masyarakat. Dengan SDM yang profesional dan religius, setiap keputusan LDII akan membawa manfaat nyata. Program-program LDII yang sejalan dengan visi kota akan kami sinergikan dengan Pemkot,” tutur Arif.

Pada kesempatan yang sama, Ketua DPD LDII Surabaya periode 2020-2025, H. Akhmad Setiadi menguraikan bahwa, penguatan sumber daya manusia (SDM) menjadi fokus utama organisasi.

“Kami berkomitmen membina anggota agar memiliki keterampilan yang mumpuni dan berkarakter. Profesionalisme harus berjalan seiring dengan religiusitas, supaya hubungan kepada Allah dan masyarakat tetap seimbang,” jelasnya.

Akhmad mengungkapkan bahwa, LDII Surabaya ingin melahirkan kader yang unggul, berakhlak mulia, dan siap menjadi agen perubahan.

“Kami ingin warga LDII menjadi SDM tangguh dan berkontribusi nyata bagi lingkungan serta pembangunan Surabaya,” jelasnya.

Menurut Ketua DPW LDII Jawa Timur, K.H. Moch. Amrodji Konawi, menilai Musda merupakan ajang penting untuk memperkuat arah organisasi.

“Ada tiga hal utama yang menjadi fokus dalam Musda kali ini: laporan pertanggungjawaban pengurus lama, penyusunan program tambahnya, dan pembentukan kepengurusan baru,” jelasnya.

Amrodji juga menekankan, pentingnya nilai kebangsaan dalam delapan program utama LDII.

“Aspek kebangsaan menjadi yang paling fundamental, karena di situlah LDII menunjukkan komitmennya terhadap NKRI. LDII di Surabaya harus menjadi teladan dalam menciptakan harmoni, toleransi, dan pelayanan kepada masyarakat,” sambungnya.

Rangkaian Musda X LDII Surabaya berlangsung hingga sore hari, meliputi sidang paripurna dan rapat komisi yang membahas arah kebijakan organisasi lima tahun ke depan.

Terakhir, penyerahan panji LDII, pelantikan pengurus baru DPD LDII Surabaya periode 2025-2030, pembacaan pernyataan hasil Musda, serta sambutan dari Ketua DPD terpilih yang menandai babak baru perjalanan LDII di Kota Surabaya. (ari)