telusur.co.id - Perdana Menteri Scott Morrison mengatakan Pemerintah Australia telah menghentikan proses evakuasi dari Afghanistan setelah pengebom bunuh diri ISIS menewaskan puluhan warga sipil dan setidaknya 13 personel militer AS di luar bandara di Kabul.
Ia beralasan, keamanan di Afghanistan sangat genting sehingga tidak lagi aman untuk melanjutkan evakuasi.
"Rencana kami sekarang bergerak ke tahap pasca evakuasi dan itu melibatkan memastikan proses pemulangan, melalui program kemanusiaan resmi kami," kata Morrison kepada wartawan di Canberra seperti dilansir Reuters, Jumat.
Morrison mengatakan personel militer Australia telah dievakuasi dari Kabul beberapa jam sebelum serangan.
Meski menghentikan evakuasi, Morrison mengakui ada beberapa orang pemegang visa Australia masih berada di Afghanistan, meskipun dia tidak tahu jumlah pastinya.
Morrison mengatakan Australia telah mengevakuasi 4.100 warga dan warga Afghanistan dengan visa dalam sembilan hari terakhir. Hampir 800 orang sudah berada dalam perjalanan ke Australia.
Menteri Luar Negeri Marise Payne mendesak warga negara Australia dan pemegang visa untuk menjauhi bandara di tengah kekhawatiran serangan lebih lanjut.
Australia adalah bagian dari pasukan internasional pimpinan NATO yang memerangi Taliban dan melatih pasukan keamanan Afghanistan pada tahun-tahun setelah mereka digulingkan pada 2001. Lebih dari 39.000 tentara Australia bertugas di Afghanistan dan 41 tewas. [ham]



