Penikam Salman Rushdie Dilaporkan Memuji Imam Khomeini dan Simpatisan Hizbullah - Telusur

Penikam Salman Rushdie Dilaporkan Memuji Imam Khomeini dan Simpatisan Hizbullah

Pelaku penikaman Salman Rushdie, Hadi Matar.

telusur.co.id - Penyerang novelis anti-Islam Salman Rushdie (75 tahun), Hadi Matar (24 tahun) dilaporkan telah memuji pendiri Republik Islam Iran, Alm. Imam Khomaini. Meski demikian, ia mengaku tak memiliki hubungan apapun dengan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran.

Kepada New York Post dari Penjara Chautauqua County, pemuda AS berdarah Lebanon itu mula-mula mengaku terkejut mendengar kabar bahwa Rushdie yang telah dia tikam berulang kali ternyata masih bertahan hidup.

“Ketika saya mendengar dia selamat, saya terkejut,” ujar Matar.

“Saya tidak suka orang itu. Saya tidak berpikir dia orang yang sangat baik. Saya tidak menyukainya. Saya sangat tidak menyukainya,” tambahnya

Matar beralasan, Salman Rushdie adalah seorang yang menyerang Islam dan kepercayaan Islam. 

"Dia (Salman Rushdie) menyerang kepercayaan mereka (Islam), sistem kepercayaan mereka,” tegasnya

Dia lantas menyebutkan nama Imam Khomaini yang pada tahun 1988 telah mengeluarkan fatwa hukuman mati terhadap Rushdie.

“Saya menghormati Sang Ayatullah Saya pikir dia orang yang hebat. Sejauh itu yang akan saya katakan tentang itu,” ungkapnya.

Matar mengaku hanya “membaca beberapa halaman” novel kontroversial The Satanic Verses (Ayat-Ayat Setan) karya Salman Rushdie.

Meski demikian, dia tidak mengaku terinspirasi oleh Imam Khomaini.

Salman Rushdie ditikam oleh Matar sekitar 12 kali, termasuk di bagian wajah dan leher, saat Salman sedang diperkenalkan di Institusi Chautauqua, kata pejabat setempat.

Menurut NBC News,  tinjauan awal media sosial Matar menunjukkan bahwa dia bersimpati pada IRGC dan kelompok pejuang Hizbullah yang berbasis di Lebanon. Namun, terdakwa, dari Fairview di New Jersey, yang telah muncul di pengadilan itu membantah melakukan kontak dengan IRGC.

Dia juga mengaku secara pribadi terdorong pergi ke Chautauqua setelah melihat tweet yang mengumumkan kunjungan Salman di musim dingin. Dia menceritakan bagaimana dia naik bus ke Buffalo sehari sebelum dia menikam Rushdie, dan kemudian naik taksi ke Chautauqua.

“Ini tempat yang bagus,” katanya, merujuk pada institusi tersebut.

“Saya cukup banyak berkeliaran. Tidak melakukan sesuatu yang khusus, hanya berjalan-jalan,” imbuhnya.

Dia mengaku tidur di atas rumput pada Kamis malam lalu.

“Aku hanya di luar sepanjang waktu,” ujarnya.

Akibat tikaman Matar, Rushdie dilaporkan menderita luka pada bagian hati, saraf di lengan terputus, dan matanya kemungkinan besar akan buta. Namun belakangan dilaporkan membaik, dapat mengucapkan sepatah kata dan lepas ventilator.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kana’ani mengutuk penghinaan terhadap Islam dengan alasan kebebasan berbicara, namun menepis kaitan apapun antara Teheran dan serangan terhadap Salman. [Tp]


Tinggalkan Komentar