telusur.co.id - Prancis didera "tsunami" penularan Covid-19 dengan 208.000 kasus dalam 24 jam terakhir pada Rabu (29/12/21). Angka ini merupakan rekor kasus terbanyak sekaligus memecahkan rekor nasional sehari sebelumnya yang mencapai 180.000 kasus.
"Dalam 24 jam, setiap detik di negara kita, dua orang terdiagnosis positif virus Korona,” kata Menteri Kesehatan Prancis, Oliver Veran.
"Kami belum pernah mengalami situasi seperti itu” tambahnya.
Gelombang kasus positif Covid-19 di Prancis disebabkan penyebaran varian Omicron yang sangat cepat. Padahal, gelombang varian Delta belum reda, membuat keadaan rumah sakit sudah mengkhawatirkan.
Namun, gelombang besar kasus positif varian Omicron belum berdampak langsung pada sistem perawatan kesehatan di Prancis.
Inggris, Italia, Spanyol, Portugal, Denmark dan Yunani semuanya telah melaporkan catatan kasus baru varian Omicron minggu ini. Sementara di luar Eropa, khususnya AS, mencapai kasus tertinggi hingga 267.00 pada hari selasa (28/12/21), di mana 59 persen diantaranya adalah kasus positif varian Omicron.
Australia mengalami peningkatan kasus positif yang menyentuh angka 18.300 kasus pada Rabu (29/12/21). Yang mana angka tersebut melampaui kasus tertinggi sebelumnya yaitu 11.300 kasus pada hari.
Sementara itu, Direktur WHO, Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengaku sangat prihatin akan penyebaran varian Omicron. Karena, pada saat yang sama penyebaran varian Delta masih berlangsung. "Ini menyebabkan gelombang kasus infeksi."
WHO menambahkan bahwa varian Omicron dapat menimbulkan risiko yang “sangat tinggi” dan dapat menghancurkan sistem kesehatan.
Laporan: Diaz Salwa



