telusur.co.id - Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengatakan, rezim Zionis sepertinya gagal membaca kemampuan militer Republik Islam Iran dalam serangan pembalasannya.

Menurut Maduro, dunia kini tahu bahwa militer Iran jauh lebih unggul dari Israel. 

"Karena kekalahan militer inilah kaum Zionis melakukan serangan teroris dan ancaman terhadap pejabat tinggi Iran," kata Maduro, dikutip dari PressTV, Jumat (20/6/2025). 

Pernyataan Maduro itu merujuk pada ancaman baru-baru ini terhadap Pemimpin Revolusi Islam Iran Ayatollah Seyyed Ali Khamenei, yang muncul setelah pukulan hebat yang dilancarkan terhadap rezim tersebut oleh angkatan bersenjata Iran dalam seminggu terakhir.

Angkatan bersenjata Iran, yang dipimpin oleh Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) sejauh ini telah melaksanakan 15 fase Operasi True Promise III, yang sukses mengenai target, yaitu pusat-pusat strategis militer strategis Israel. 

Operasi True Promise III Iran merupakan tindakan balasan atas agresi militer Israel padaIsla Jumat lalu, yang mengakibatkan terbunuhnya banyak komandan militer berpangkat tinggi, ilmuwan nuklir, serta warga sipil.

Sejak saat itu, Zionis tersebut terus melanjutkan agresinya, terutama menargetkan wilayah sipil, termasuk gedung lembaga penyiaran nasional, Islamic Republic of Iran Broadcasting (IRIB) di Teheran.

Awal minggu ini, Maduro menjuluki Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebagai "Hitler abad ke- 21" atas tindakannya menyerang membabi buta terhadap Iran dan negara-negara lain.

Ia mendesak negara-negara seperti Tiongkok, Rusia, Turki, serta kelompok-kelompok Dewan Kerjasama Teluk, semua pemerintah di belahan bumi selatan, dan negara-negara Islam, untuk menghentikan “kegilaan” Netanyahu. 

Maduro menekankan bahwa mereka yang memiliki kekuatan politik dan militer harus segera bekerja untuk mencapai perdamaian dan menghentikan serangan kriminal oleh rezim Zionis terhadap Iran.[Nug]