Ribuan Korban Banjir di Muaragembong Terancam Kelaparan, Pemkab Bekasi di Mana? - Telusur

Ribuan Korban Banjir di Muaragembong Terancam Kelaparan, Pemkab Bekasi di Mana?


telusur.co.id - Banjir yang melanda beberapa wilayah Kabupaten Bekasi, mengundang sejumlah dermawan membantu para korban.

Bantuan bukan hanya dari Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi, namun dari para darmawan. Sayangnya, bantuan itu tak dapat dirasakan ribuan korban banjir di Desa Pantai Bakti, Kecamatan Muaragembong. Bahkan, mereka berpotensi terancam kelaparan lantaran tidak tersentuh bantuan.

"Melihat desa lain mah banyak bantuan pada sampe, tapi kemari mah gak ada bantuan yang datang. Kalau begini bae mah bisa kelaparan warga saya," kata RW Abay Sobari kepada wartawan, Minggu (14/2/21).

Diceritakan Abay Sobari, sejak air sungai Citarum meluap akibat debit air yang semakin deras, ratusan rumah warga kebanjiran. Anehnya, dari banjir sampai air mulai surut tak ada bantuan dari pemerintah, swasta maupun para dermawan yang sampai di tempat ia tinggal.

Pasca banjir lanjut dia, aktivitas warga untuk mengais rupiah masih belum bisa kembali dikerjakan. Bahkan kerugian yang dideritanya diperparah dengan kondisi tambak mereka yang ikut kebanjiran.

Dia berujar, tidak ada harapan lagi untuk dapat dipanen dari hasil tambak.

"Jumlah kepala keluarga (KK) yang terendam 615 KK terdiri dari 5 RT dan untuk tambak 1200 hektare yang terendam sehingga gagal panen untuk sawah sekitar 125 hektare," ujar Abay Sobari. 

"Biar air sudah surut kami belum bisa kemana-mana, apalagi tambak ikannya sudah pada pergi terbawa air banjir," katanya, menambahkan.

Kepala Desa Pantai Bakti, Manan mengungkapkan, dari beberapa desa yang terdampak banjir yang ada di Kecamatan Muaragembong salah satunya Desa Pantai Bakti.

Sejauh ini, bantuan yang datang tak sebanyak desa tetangga. Padahal ratusan rumah dan ribuan warga Pantai Bakti ikut menjadi korban banjir akibat luapan Sungai Citarum.

"Bantuan yang datang dan yang sudah tersalurkan baru ada kisaran untuk dua RT yang mendapatkan bantuan. Sisanya masih banyak yang belum menerima bantuan," kata Manan.

Warga Desa Pantai bakti yang menjadi korban banjir ada sekitar 1.845 jiwa dari lima RT, namun bantuan masih minim yang datang ke desa tersebut.

Dia berharap ada perhatian serius dari Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi agar bantuan untuk korban banjir dapat diterima oleh warga secara merata.

Dengan begitu, dapat meringankan beban warga yang terdampak banjir, terlebih kondisi sulit seperti sekarang ini sebab masih di masa pandemi.

"Kami berharap Pak Bupati dapat mendengar keluhan warga dan dapat segera mengirimkan bantuan untuk warga korban banjir. Saat ini warga kami sangat membutuhkan sembako seperti mie instan, pakaian dan air," pinta Manan penuh harap.

Laporan: Dudun Hamidullah


Tinggalkan Komentar