telusur.co.id - Lebih dari 5.000 orang berunjuk rasa melalui Kota Luksemburg pada hari Minggu, mengecam serangan Israel yang sedang berlangsung di Gaza dan menuntut diakhirinya genosida.
Para demonstran berkumpul di distrik Kirchberg sebelum berbaris ke Place Clairefontaine, menyerukan penghentian kampanye militer Israel dan perdamaian abadi.
Aksi unjuk rasa tersebut, yang didukung oleh lebih dari 40 kelompok masyarakat sipil, partai politik, dan serikat buruh, mendesak pemerintah Luksemburg untuk menjatuhkan sanksi ekonomi dan menggunakan tekanan diplomatik terhadap Israel.
Para pengunjuk rasa membawa spanduk yang mengutuk pembantaian tersebut dan meneriakkan keadilan bagi warga Palestina, menggemakan kemarahan internasional yang semakin besar terhadap genosida Israel di Gaza.
Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan perang Israel, yang kini memasuki hari ke-723, telah menewaskan lebih dari 66.000 orang di Gaza.
Menurut kementerian, sejak 18 Maret saja, serangan Israel telah menewaskan 13.137 warga Palestina dan melukai 56.121 lainnya.
Angka kumulatif sejak 7 Oktober 2023, menyebutkan jumlah korban tewas mencapai 66.005, dengan 168.162 orang terluka.
Para pejabat mencatat bahwa banyak korban masih terjebak di bawah reruntuhan, dan upaya pemulihan terhambat oleh pemboman yang tiada henti.



