Rizal Ramli Sebut Buzzer Politik Itu Perusak Demokrasi - Telusur

Rizal Ramli Sebut Buzzer Politik Itu Perusak Demokrasi


telusur.co.id - Perilaku buzzer politik dalam melakukan penggiringan opini publik di media sosial telah  merusak demokrasi. Sebbab, para buzzer kerap membuat narasi yang tak beretika dan mengarah pada body shaming terhadap masyarakat yang kritis, serta memuat content yang berisi kebohongan.

Menurut ekonomo senior Rizal Ramli, para buzzer politik itu telah menghadirkan ilusi, mempabrikasi kebohongan demi kebohongan, memecah belah anak bangsa, dan akhirnya hanya akan merusak pondasi demokrasi.

“Mereka tidak banyak. Tapi ulah mereka sangat berbahaya,” kata Rizal Ramli yang juga menjadi korban buzzer politik, Jumat (5/6/20).  
 
Jika pun mau disebut sebagai ekses demokrasi, Rizal Ramli berpendapat, buzzer politik adalah ekses yang tidak diharapkan.

Rizal mengaku kerap dinasehati beberapa kawan  bahwa melawan buzzer adalah perbuatan sia-sia. Melawan mereka yang kebanyakan menggunakan identitas anonim dan akun palsu itu, seperti memukul angin, seperti berteriak di tengah Gurun Gobi atau gurun lainnya.

Kenadati demikian, Rizal Ramli tetap bersikukuh. “Jika buzzer politik yang dipelihara penguasa atau pihak-pihak yang mendapat keuntungan dari kekuasaan adalah bubble atau gelembung. Terlihat banyak, tapi sebenarnya keropos,” tukas Rizal Ramli yang juga mantan Anggota Tim Panel Ekonomi PBB itu.

Menggusur komunitas buzzer politik dari lingkaran kekuasaan, menurut Rizal Ramli, penting dilakukan agar pemerintah tidak terbuai dan dapat melihat dengan jelas persoalan real yang sedang dihadapi bangsa dan negara ini.

Pemikiran Rizal Ramli terkait buzzer telah merusak demokrasi ternyata selaras dengan pegiat demokrasi dan hak asasi manusia (HAM). Misalnya, Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) juga memiliki cara pandang yang sama mengenai daya rusak buzzer politik ini.  

Sebelumnya, Ketua YLBHI, Asfinawati, meminta Presiden Jokowi turun tangan langsung untuk menertibkan komunitas buzzer politik yang berada di lingkaran kekuasaan. Buzzer pendukung Jokowi, menurut Asfinawati, sudah melampaui batas.

“Harus dikasih tahu. Kalau enggak dikasih tahu, enggak mungkin buzzer atau influencer akan bergerak kalau dihambat,” tegas Asfinawati dalam diskusi bertema “Teror dalam Ruang Demokrasi”, pada Rabu (3/5/20) lalu.[Fhr]
 


Tinggalkan Komentar