Sugeng Minta Lifting Minyak di Kisaran 600.000 Barel per Hari - Telusur

Sugeng Minta Lifting Minyak di Kisaran 600.000 Barel per Hari

Sugeng Suparwoto.

telusur.co.id - Ketua Komisi VII DPR RI Sugeng Suparwoto meminta Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tetap menstabilkan produksi minyak dalam negeri ditengah penurunan permintaan minyak dunia. Sugeng menyebut setidaknya Indonesia dapat mengejar lifting minyak harian sebesar 600.000 barel – 605.000 dari blok Migas yang sudah ada dan yang akan berproduksi.

“Lifting (minyak) kita sangat tergantung dari blok blok Rokan, Cepu, Banyu Urip dan blok lain yang diharapkan kedepan akan segera menghasilkan juga. Sehingga meskipun ada trend turun, tetapi kita berharap tetap kita dengan lifting minyak bumi di kisaran batas bawah 600.000 barel sampai 605.000 barel per hari,” ujar Sugeng dalam Rapat Kerja Komisi VII DPR dengan Kementerian ESDM, Rabu 19 Juni 2024.

Politisi dari Partai NasDem itu juga menyebut bahwa target lifting minyak tersebut merupakan angka psikologis,  dimana menurut Sugeng sudah sangat diperhitungkan konsekuensi seperti cost recovery produksi dan cost recovery eksplorasi.

“Cost recovery kita sepakat dengan usulan pemerintah bahwa meskipun ada trend turun tapi cost recovery coba kita angkat naik, supaya bisnis di hulu itu juga tetap menarik, sehingga kita bisa mempertahankan produksi lifting di 600.000 barel per hari dan cost recovery kita patok di angka di 8,25 sampai 8,5 triliun rupiah,” tambah Sugeng

Selain itu, Sugeng Suparwoto juga mengingatkan pemerintah untuk selalu cermat dalam menentukan asumsi makro di tengah situasi perekonomian dunia yang sedang tidak baik. Sebab, menurutnya asumsi makro tersebut akan sangat berpengaruh pada anggaran pendaparan dan belanja negara. 

“Asumsi Makro sangat menyangkut soal penentuan lifting, tentang ICP, tentang subsidi atau volume subsidi minyak tanah, solar dan elpiji. Dan sudah barang tentu tergantung juga situasi situasi global diantaranya persoalan-persoalan yang melanda dollar yang terus merambat gara-gara keputusan Federal Reserve yang menyatakan tidak akan lagi memakai suku bunga sehingga diperkirakan suku bunga sama relatif tinggi di dunia," kata Sugeng.

Dari kondisi global tersebut ia berharap pemerintah dapat cermat terhadap kondisi global. Hal ini menyangkut harga Indonesian Crude Oil Price (ICP) yang mana sudah ditentukan dalam rapat-rapat sebelumnya sebesar 80-85 dolar per barel. [ham]


Tinggalkan Komentar