telusur.co.id - Rezim Israel membuat ruang beton kecil di sekitar rumah para pemukim di wilayah utara daerah pendudukan. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi serangan Hizbullah Lebanon.
Perselisihan antara Israel dan Lebanon mengenai perbatasan laut antara kedua belah pihak semakin meningkat. Lebanon mengatakan bahwa mereka tidak akan mengkompromikan haknya dalam negosiasi dengan Israel atas wilayah di garis laut 23 dan 29.
Pada saat yang sama, militer Israel mengintensifkan aksi keamanan di perbatasan dengan Lebanon setelah Pemimpin Hizbullah mengeluarkan peringatan keras kepada rezim Zionis itu.
"Di bawah bayang-bayang ketakutan yang melanda para pemukim Zionis, tentara Israel berusaha meyakinkan mereka dengan memasang ruang beton yang kuat di dekat rumah mereka di dekat perbatasan Lebanon setelah Tel Aviv bersikeras mengambil hak minyak Lebanon," sebut laporan televisi Al-Manar, hari Sabtu (27/8/22).
Tindakan ini terjadi setelah peringatan keras disampaikan Pemimpin Hizbyullah, Sayid Hassan Nasrullah, yang menekankan dalam pidatonya baru-baru ini bahwa jika Lebanon tidak dapat menggunakan sumber daya minyaknya di laut, maka tidak seorang pun akan diizinkan untuk menggunakan sumber daya tersebut.
Ladang gas Karish di Lebanon selatan disengketakan oleh Beirut dan Tel Aviv. Sejak Oktober 2020, negosiasi teknis tidak langsung antara Israel dan Lebanon telah dimulai dengan mediasi Amerika Serikat. Namun sejauh ini belum ada hasil signifikan.
Sebelumnya, situs Israel Wala melaporkan bahwa tentara Israel telah membangun tembok di sekitar pemukiman utara untuk mencegah kemungkinan serangan oleh Hizbullah. [Tp]



