telusur.co.id - Menteri Keuangan Israel, Avigdor Lieberman merespons pernyataan pemimpin Hizbullah Lebanon, Sayyid Hassan Nasrullah mengenai masalah penghentikan ekstraksi gas oleh Tel Aviv di sumur gas Karish.
Sayid Hassan Nasrullah, pada Kamis (9/6/22) malam lalu menegaskan bahwa ekstraksi gas oleh rezim Israel harus dihentikan, karena mengancam kedaulatan Lebanon.
Menanggapi pernyataan terbaru Sekretaris Jenderal Hizbullah itu tentang perkembangan di Lebanon dan kedatangan kapal eskplorasi gas rezim Zionis di wilayah laut yang disengketakan antara kedua belah pihak, Lieberman menegaskan pihaknya tak bisa didikte siapapun.
"Tidak ada yang bisa mendikte kami, apakah akan mengekstrak gas dari sumber air ini atau tidak," tegas Lieberman, seperti dilaporkan Sputnik, Jumat (10/6/22).
"Kami akan terus membuat keputusan yang tepat hanya untuk kepentingan kami sendiri dan tanpa mempertimbangkan ancaman apa pun," tambahnya.
Sebelumnya, Sekjen Hizbullah Lebanon juga menekankan bahwa kubu perlawanan tidak bisa tinggal diam terhadap perampasan sumber daya Lebanon, dan tugas utama kubu perlawanan adalah untuk melindungi tanah, laut, minyak, gas dan martabat Lebanon.
"ini adalah tugas agama, bangsa dan negara. Semua opsi tersedia di atas meja," tegas Sayyid Hassan Nasrullah.
Rezim Israel memulai aksi penjarahan gas di Laut Mediterania pada hari Minggu, yang melanggar batas wilayah Lebanon, dan memicu protes keras dari pejabat tinggi Beirut, rakyat Lebanon dan front perlawanan negara Arab ini. [Tp]



