telusur.co.id - Sekjen Hizbullah Sayid Hassan Nasrallah menyinggung perkembangan situasi di Afghanistan yang sudah jatuh ke tangan milisi Taliban. Hal itu disampaikan Nasrallah dalam sebuah ceramahnya pada malam ke-9 peringatan Tragedi Karbala (Asyura), Selasa (17/8/21).
Dikutip Raialyoum, pemimpin kelompok pejuang perlawanan di Lebanon ini mengimbau masyarakat di kawasan agar “memahami dimensi-dimensi strategis” perkembangan di Afghanistan yang disebutnya sebagai pemandangan yang “sangat besar” .
Dia juga mengatakan bahwa pemandangan yang terjadi di Kabul “sama persis dengan pemandangan di Saigon (Ho Chi Minh) di Vietnam” dan menunjukkan bahwa “AS masih tidak memahami kawasan sehingga mengulangi kesalahan yang sama”.
Sayid Nasrallah menilai Presiden AS Joe Biden terpaksa menarik pasukannya dari Afghanistan “karena dia sudah tidak sanggup lagi memprediksi”.
“Biden mengatakan bahwa dia telah membelanjakan lebih dari USD 1 triliun, tapi lihatlah mereka ternyata keluar dalam keadaan gagal dan kalah. Biden semula menghendaki perang saudara di Afghanistan melalui pertempuran antara Taliban dan pasukan Afghanistan,” ujarnya.
Sayid Nasrallah juga mengatakan, AS mengeluarkan perlengkapan dan bahkan anjing polisinya dari Afghanistan.
"Dan mereka dikeluarkan bukan melalui interaksi dengan mereka,” ujarnya.
Seakan menyindir rezim-rezim Arab kawasan Teluk Persia seperti Arab Saudi yang banyak menggantungkan harapan kepada AS, Sayid Nasrallah menuturkan, Biden mengatakan bahwa bukanlah kewajiban orang-orang AS untuk berperang demi membela siapapun.
"Ini merupakan pesan bagi orang yang mengharapkan mereka (AS) berperang demi dirinya,” tandasnya. [Tp]
Tanggapi Kekalahan AS, Pemimpin Hizbullah: Pemandangan di Afghanistan Mirip di Vietnam
Sekjen Hizbullah, Sayid Hassan Nasrallah. (Foto: Almanar).



