telusur.co.id - Kantor berita Reuters melaporkan, Hizbullah Lebanon dalam beberapa hari terakhir berhasil mengecoh teknologi pengawasan canggih Israel dan meraih keunggulan berarti di medan tempur.

Seiring dimulainya operasi Badai Al Aqsa oleh kelompok-kelompok perlawanan Palestina, Hizbullah, dalam rangka memerangi sejumlah besar pasukan Israel, di utara Wilayah pendudukan, dan menurunkan tekanan terhadap perlawanan di Gaza, melancarkan operasi militer berat yang dilakukan setiap hari terhadap target-target Israel di dalam Wilayah pendudukan.
 
"Hizbullah menggunakan teknologi drone miliknya untuk melakukan observasi dan menyerang pusat-pusat pengumpulan informasi Israel, strategi yang disebut Sekjen Hizbullah sebagai strategi membuat tuli dan buta Israel," tulis Reuters, dikutip Rabu (10/7/24).
 
Menurut Reuters, Hizbullah melarang penggunaan telepon seluler oleh pasukannya karena kemungkinan terlacaknya posisi mereka, dan menggunakan perangkat yang lebih tua termasuk pager dan pengirim pesan yang dapat mengirim pesan-pesan suara secara pribadi.
 
Video baru yang diambil oleh drone Hizbullah, Hodhod, dari dalam Wilayah pendudukan telah memicu reaksi luas media-media Israel, dan mereka percaya tujuan publikasi video lokasi-lokasi sensitif Israel oleh Hizbullah sebagai kekuatan pencegahan yang dipaksakan terhadap sistem keamanan-militer Zionis Israel.
 
Para pakar Israel sehubungan dengan hal ini mengatakan, bahwa langkah tersebut adalah bentuk lain dari pertempuran yang menunjukkan tingkat kemampuan Hizbullah.
 
Menanggapi publikasi video Hizbullah ini, media-media Israel melaporkan, "Hizbullah memublikasikan peta dan video pangkalan-pangkalan militer yang sejak sembilan bulan lalu menjadi target serangan di Dataran Tinggi Golan."
 
Apa yang membuat Zionis Israel khawatir adalah terbangnya secara bebas drone Hodhod di wilayah pemukiman Zionis, seperti Nahariya, Akka, Golan, dan Afula, di utara Wilayah pendudukan, dan sistem-sistem pertahanan udara Israel tidak menyadarinya.
 
Media-media Israel mengakui bahwa Hizbullah memiliki kemampuan yang lebih besar dan bisa menerbangkan beberapa skuadron drone, dan jika sampai terjadi perang, hal itu pasti akan dilakukannya.
 
Hizbullah pada hari Selasa, kembali merilis bagian lain dari operasi identifikasi drone Hodhod di atas markas intelijen militer dan pusat komando pasukan Israel di Dataran Tinggi Golan, Suriah.
 
Pada akhir bulan Juni 2024, sumber media Israel mengabarkan masuknya drone Hizbullah ke utara Wilayah pendudukan, dan berhasil mengambil foto serta video lokasi-lokasi sensitif di pelabuhan Haifa. [Tp]