telusur.co.id - Penduduk Thailand harus bersiap untuk kemungkinan lonjakan kasus Covid-19 setelah mengklasifikasikan klaster varian Omicron pertama di negara itu sebagai insiden penyebar super. 

Kasus pertama varian Omicron muncul di Thailand, yakni seorang warga negara Amerika Serikat yang tiba dari Spanyol pada 29 November lalu.

"Klaster berikutnya telah menginfeksi ratusan, dengan kasusnya menyebar ke 11 provinsi lain," kata pejabat kesehatan senior Thailand, Opas Karnkawinpong, Rabu (29/12/21).

"Saat Tahun Baru, jika Anda mengunjungi suatu tempat dan tidak terlihat aman, jangan pergi," sambung Opas.

Hingga saat ini, Thailand telah melaporkan 740 kasus varian Omicron yang sangat menular, termasuk 251 pada orang yang telah melakukan kontak dengan pendatang asing.

Setelah infeksi virus corona memuncak pada Agustus di atas 20.000, jumlah kasus harian turun menjadi sekitar 2.500 dalam seminggu terakhir.

Dalam dua minggu pertama bulan Januari, pegawai pemerintah telah disarankan agar mereka dapat bekerja dari rumah, juru bicara satuan tugas virus Korona Taweesin Wisanuyothin mengatakan pada pengarahan terpisah, di mana ia mendesak sektor swasta untuk mengikutinya.

Setelah mendeteksi infeksi Omicron lokal pertama minggu lalu, otoritas Thailand memberlakukan kembali karantina wajib bagi pendatang asing dan menangguhkan program "Test & Go" yang memungkinkan pelancong yang divaksinasi menghindari karantina.

Laporan: Diaz Salwa