Tingginya Kepuasan Masyarakat ke Jokowi dan Polri Berimbas Moncernya Elektabilitas Airlangga - Telusur

Tingginya Kepuasan Masyarakat ke Jokowi dan Polri Berimbas Moncernya Elektabilitas Airlangga

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (foto: Instagram)

telusur.co.id - Panel Survei Indonesia (PSI) kembali menggelar jajak pendapat guna mengukur kepuasan masyarakat terhadap pemerintah Jokowi - Ma'ruf Amin. Selain itu, survei juga mengukur kepuasan masyarakat terhadap kinerja Polri dan masalah ekonomi.

Direktur Eksekutif PSI, Ahmad Loksukon mengatakan, tingkat kepuasan masyarakat terhadap Polri di era Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo cukup besar. Hal ini memang tak lepas dari keberhasilan Kapolri dalam memimpin institusi Polri, memperbaiki citra kepolisian dan menguatkan soliditas internal dan meningkatkan pelayanan ke masyarakat.

"Terhadap yang tidak mampu, tidak bisa ikut gerbong, tidak bisa ikut barisan ya silakan keluar, atau 
kita potong," ujar Ahmad menirukan instruksi Kapolri.

Survei ini digelar dengan multistage random sampling dan melibatkan 1888 responden yang tersebar di 440 kabupaten/Kota di Indonesia pada 21 Februari - 3 Maret 2023 Sementara itu, margin of error survei ini kurang lebih 2,26 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Terkait kepuasan masyarakat terhadap kinerja pengelolaan ekonomi pada pemerintahan Jokowi, kata Ahmad, sebagian masyarakat yang puas dengan pulihnya perekonomian nasional mencapai 82,8 persen. Sementara sebanyak 17,2 menyatakan tidak puas dan tidak memberikan jawaban.

Selain itu, kata Ahmad, PSI juga mengadakan survei terkait siapa sosok penerus Jokowi di 2024 dilihat dari tingkat keberhasilan memajukan ekonomi. Hasilnya, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menjadi jawaranya.

"Dari tokoh-tokoh yang dianggap memiliki kemampuan dan teruji dalam hal pengelolaan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat secara nasional, nama Airlangga Hartarto paling banyak disebut oleh 69,3 persen responden. Lalu disusul oleh Sri Mulyani yang dinilai oleh 59,6 persen responden," jelas Ahmad.

Kemudian Prabowo dinilai 57,7 persen responden dinilai mampu mengelola perekonomian masyarakat. Kemudian Puan Maharani disebut oleh 17,3 persen responden, sedangkan Ganjar 
Pranowo hanya dinilai mampu mengelola perekonomian masyarakat secara nasional hanya oleh 10,9 
persen responden.

"Lalu Anies Baswedan dinilai oleh 7,8 persen, dan tokoh lainnya hanya disebut mampu mengelola perekonomian nasional dibawah 7 persen suara responden," ucapnya.

Hasil survei ini juga menunjukan tingkat penilaian, kesukaan serta keterpilihan tokoh-tokoh jika Pilpres digelar hari ini. Hasilnya Airlangga Hartarto kembali moncer mengungguli calon lain.

"Maka sebanyak 29,6 persen responden memilih Airlangga Hartarto sebagai pengganti dan penerus Jokowi. Kemudian di urutan kedua ada nama Prabowo Subianto dengan  20,9 persen responden," ucapnya.

Sementara itu, Pengamat Politik dan juga Dosen Ilmu Pemerintahan FISIP Untirta, M Dian Hikmawan menilai survei PSI terkait kinerja Polri dalam membantu penanggulangan Covid-19 itu merupakan bukti bahwa Polri telah bekerja dengan baik.

"Survei PSI itu bukti bahwa masyarakat yang melihat kinerja Polri sebagai institusi yang berhasil dalam 
membantu pemerintah menangani Covid-19," ujar Dian.

Menurut Dian, persoalan hukum lain yang terjadi di internal Polri yang dapat diselesaikan seperti kasus 
Ferdy terhadap brigadir J dimana masyarakat menilai positif atas kinerja polri yang terbuka. Polri membongkar para pelaku yang dilakukan oleh oknumnya sendiri.

"Rasa keadilan dan kepercayaan Polri naik elektabilitasnya di mata masyarakat dengan dibongkarnya 
kasus Ferdy Sambo terhadap Brigadir J. Ini jadi nilai positif bagi polri dan masyarakat melihat adanya kinerja yang baik serta keadilan dalam hukum," kata dia.

Ia juga menyebutkan elektabilitas Airlangga terus naik karena bukti kinerja yang nyata dalam perekonomian dalam membantu Presiden Jokowi. 

"Naiknya Elektabilitas Airlangga karena kerja nyata dalam mengatasi perekonomian dalam membantu 
Presiden Jokowi," pungkasnya. (Ts)
 


Tinggalkan Komentar