telusur.co.id -PT Terminal Teluk Lamong kembali menunjukkan keseriusannya dalam menjamin keamanan fasilitas pelabuhan melalui pelaksanaan kegiatan Exercise ISPS Code yang berlangsung di Terminal Petikemas Teluk Lamong (TPK Lamong). Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Kepala Kantor KSOP Utama Tanjung Perak, Agustinus Maun, S.T., M.T.; Kapolsek Benowo Surabaya, Kompol Ikhbal Gunawan; serta dipimpin oleh Terminal Head TPK Lamong, Pierre Rochel Tumbol. Kehadiran para pemangku kepentingan ini menjadi bukti nyata dukungan penuh terhadap penguatan standar keamanan maritim di Indonesia, khususnya pada pelabuhan yang berstatus objek vital nasional.
Dalam pelaksanaan latihan kali ini, skenario yang diangkat adalah “Serangan Siber dan Sabotase Kebocoran Petikemas Dangerous Goods (DG)”. Skenario ini dipilih sebagai respons atas tantangan keamanan di era digital. Sejak beroperasi pada 2014, TPK Lamong telah menerapkan sistem otomasi tercanggih di Indonesia. Hal ini tidak hanya menuntut peningkatan efisiensi operasional, tetapi juga penguatan keamanan sistem dari ancaman siber.
Kepala KSOP Utama Tanjung Perak, Agustinus Maun, S.T., M.T., menyampaikan bahwa latihan ini merupakan bagian dari upaya Port Security Committee dalam menguji implementasi ketentuan ISPS Code yang merupakan regulasi internasional dari International Maritime Organization (IMO).
“Latihan ini adalah bagian dari upaya Kantor KSOP Utama Tanjung Perak selaku Port Security Committee dalam menguji implementasi ketentuan yang diatur dalam ISPS Code. Seluruh terminal yang dikunjungi kapal asing wajib menerapkan ketentuan ini, termasuk TPK Lamong. Hasilnya nanti akan kami laporkan kepada IMO,” ujar Agustinus.
Salah satu teknologi unggulan yang dimiliki TPK Lamong, yakni Automation Gate System, memungkinkan pengelolaan arus keluar-masuk truk petikemas secara digital tanpa interaksi tatap muka. Namun, kemajuan ini sekaligus menimbulkan potensi risiko besar, di antaranya serangan peretas (hacker) yang dapat melumpuhkan operasional, menghentikan verifikasi gate, hingga menimbulkan kekacauan data dan logistik. Oleh karena itu, latihan ini menjadi sangat relevan dan krusial dalam memastikan kesiapan seluruh tim dalam menghadapi potensi gangguan keamanan modern.
Exercise ISPS Code ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman serta keterampilan Tim Tanggap Darurat TPK Lamong dalam menangani serangan siber maupun kebocoran petikemas Dangerous Goods. Selain itu, juga untuk mengevaluasi efektivitas sistem pengamanan fasilitas pelabuhan, menguji koordinasi penanganan kebocoran petikemas berbahaya, serta memperkuat komunikasi lintas instansi terkait dalam implementasi standar keamanan pelabuhan. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan seluruh pihak dapat lebih sigap, terkoordinasi, dan memiliki kesadaran yang tinggi dalam menghadapi situasi darurat yang kompleks.
Latihan ini dilaksanakan sesuai kewajiban sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang Pelayaran, Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 134 Tahun 2016 tentang Manajemen Keamanan Kapal dan Fasilitas Pelabuhan, serta ketentuan ISPS Code Part A.18. Sebagai pelabuhan yang telah ditetapkan sebagai objek vital nasional dan mengimplementasikan ISPS Code sesuai SoCPF No: 02-0515-DV, TPK Lamong wajib melaksanakan exercise sekurang-kurangnya sekali dalam 12 bulan. Dengan demikian, kegiatan ini tidak hanya merupakan kewajiban regulasi, tetapi juga wujud tanggung jawab perusahaan terhadap keamanan pelayaran dan fasilitas pelabuhan di Indonesia.
Dalam sambutan pembukaannya, Terminal Head TPK Lamong, Pierre Rochel Tumbol, menegaskan bahwa pelaksanaan latihan ini telah dipersiapkan secara matang melalui sejumlah tahapan, mulai dari penyusunan skenario, gladi kotor, gladi bersih, hingga puncak pelaksanaan pada hari ini.
“Kegiatan ini adalah bentuk nyata dari keseriusan perusahaan dalam mengantisipasi potensi ancaman, baik yang bersifat fisik maupun nonfisik, sehingga operasional pelabuhan dapat berjalan dengan aman dan efisien,” jelas Pierre.
Melalui kegiatan exercise ini, PT Terminal Teluk Lamong kembali menegaskan posisinya sebagai pelabuhan berstandar internasional yang tidak hanya unggul dari sisi teknologi otomasi, tetapi juga konsisten dalam membangun sistem keamanan yang komprehensif. Ke depannya, perusahaan akan terus memperkuat kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan untuk menciptakan ekosistem pelabuhan yang lebih aman, modern, dan berdaya saing global.